Bismillahirrahmaanirrahim……
Tuhan….
Baru
kusadar indah nikmat sehat itu
Tak
pandai aku bersyukur
Kini
ku harapkan cintaMu
Bait lagu edcoustic
itu, menyadarkan kita. Menghentak keegoisan diri. Kezaliman yang kita lakukan
terhadap diri sendiri. Astaghfirullah!!
Ta… apa yang tengah
kamu rasakan sekarang tidak ada seujung
kukunya pun dibanding dengan ujian para anbiya. Mau contoh? Tengok kisah Nabi
Ayyub AS. Ketika Nabi Ayyub sakit, bagaimana
seharusnya respon istri, keluarga dan orang2 sekitarnya? Apakah mereka semua
mengurus Nabi Ayyub ketika sakit? TIDAK! Bahkan mereka semua meninggalkan Nabi
Ayyub seorang diri. Apakah Nabi Ayyub berputus asa? TIDAK! Karena apa ta?
Karena Nabi Ayyub punya Allah. Dia lah tempat bergantung dan berharap. Bukan
pada yang lainnya. Apalagi berharap pada makhluk. Waah…. Kita, manusia tiada
kekuatan serta daya apapun kecuali atas kekuatanNya. Karena dengan kekuatanNya
Allah memampukan kita menjalani semua.
Sakit… semoga menjadi
kafarat atau penyucian diri kita atas segala dosa. Semoga jadi perenungan diri.
Salah satu titik tolak untuk selalu bersyukur atas segala nikmatNya. Terutama
nikmat sehat. Insya Allah. Amin.
Tidak ada sesuatu hal
apapun yang menimpa kita kecuali Allah memberikan suatu manfaat besar bagi
kita. Asal dengan kejelian mata iman kita memandangnya. Dengan berkhusnuzhan
kepadaNya. Bahwa inilah bukti cinta serta kasihNya kepada kita.
Kini…. Bagimu yang
terkulai lemah dengan sakitmu. Semoga
sakit ini semakin menjadikan dirimu dekat kepadaNya. Bermuhasabah kembali.
Meningkatkan rasa sykurmu yang mungkin terlupa. Menunaikan hak-hak untuk
kebutuhan ragamu.
Semoga sakit ini
menjadikan dirimu semakin menyadari. Bahwa diri lemah sekali serta tak ada daya
dan upaya kecuali atas kekuatan yang diberikanNya pada kita. Karena kekuatanNya
yang memampukan kita. Karena segala hal yang telah terjadi, tengah terjadi atau
yang masih menjadi misteri adalah bentuk cintaNya untuk kita, Insya Allah.
Amin!
Wallahu’alam
hissawab…..
_syafakillah!