Minggu, 20 Mei 2012

Sakit = Bukti CintaNya


Bismillahirrahmaanirrahim……

Tuhan….
Baru kusadar indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini ku harapkan cintaMu

Bait lagu edcoustic itu, menyadarkan kita. Menghentak keegoisan diri. Kezaliman yang kita lakukan terhadap diri sendiri. Astaghfirullah!!

Ta… apa yang tengah kamu rasakan sekarang  tidak ada seujung kukunya pun dibanding dengan ujian para anbiya. Mau contoh? Tengok kisah Nabi Ayyub AS. Ketika Nabi Ayyub sakit,  bagaimana seharusnya respon istri, keluarga dan orang2 sekitarnya? Apakah mereka semua mengurus Nabi Ayyub ketika sakit? TIDAK! Bahkan mereka semua meninggalkan Nabi Ayyub seorang diri. Apakah Nabi Ayyub berputus asa? TIDAK! Karena apa ta? Karena Nabi Ayyub punya Allah. Dia lah tempat bergantung dan berharap. Bukan pada yang lainnya. Apalagi berharap pada makhluk. Waah…. Kita, manusia tiada kekuatan serta daya apapun kecuali atas kekuatanNya. Karena dengan kekuatanNya Allah memampukan kita menjalani semua.
Sakit… semoga menjadi kafarat atau penyucian diri kita atas segala dosa. Semoga jadi perenungan diri. Salah satu titik tolak untuk selalu bersyukur atas segala nikmatNya. Terutama nikmat sehat. Insya Allah. Amin.

Tidak ada sesuatu hal apapun yang menimpa kita kecuali Allah memberikan suatu manfaat besar bagi kita. Asal dengan kejelian mata iman kita memandangnya. Dengan berkhusnuzhan kepadaNya. Bahwa inilah bukti cinta serta kasihNya kepada kita.

Kini…. Bagimu yang terkulai lemah dengan  sakitmu. Semoga sakit ini semakin menjadikan dirimu dekat kepadaNya. Bermuhasabah kembali. Meningkatkan rasa sykurmu yang mungkin terlupa. Menunaikan hak-hak untuk kebutuhan ragamu.

Semoga sakit ini menjadikan dirimu semakin menyadari. Bahwa diri lemah sekali serta tak ada daya dan upaya kecuali atas kekuatan yang diberikanNya pada kita. Karena kekuatanNya yang memampukan kita. Karena segala hal yang telah terjadi, tengah terjadi atau yang masih menjadi misteri adalah bentuk cintaNya untuk kita, Insya Allah. Amin!

Wallahu’alam hissawab…..

_syafakillah!

Rabu, 09 Mei 2012

Sedihku


Bismillahirrahmaanirrahim……

Saya merasa bahwa kali ini saya sedang berada dalam kondisi puncak suatu titik klimaks atas semua persoalan hidup yang tengah saya hadapi. Merasa sangat tak berdaya dan memang tak ada kuasa sama sekali. Berada di suatu tempat terpojok yang kian menghimpit dan makin menjepit. Sempit. Tak bisa bernafas. Tak sanggup bergerak. Terpaku. Tergugu dan dalam diam yang membisu.

Mencoba bangkit berdiri mencari kedamaian dariNya. Menghadap di atas bentangan sajadah yang telah terhampar. Ya Allah, izinkanku berdialog denganMu. Berkeluh kesah dalam untaian kalimat syahdu dalam do’a. Bukan bermaksud mengeluh tetapi meminta selalu bimbinganmu. PetunjukMu. CahayaMu yang mungkin kini tengah temaram di jalan hidupku.

Membuka lembaran kalamMu. Berikhtiar mencari ketenangan dengan mengingatMu. Alhamdulillah….kutemukan! Itulah firmanMu untukku  kini. Menjadi sebuah penguat. Melahirkan gelora semangat. Ku lafadzkan berulang kali. Terus dan terus agar tertanam dalam hati hingga ku paham menjalani. Hingga terobati rasa gundahku kini. Perlahan terus ku baca dan semakin mengabur ayat-ayatMu. Terbata ku mengulanginya lagi. Hingga tak sanggup ku lanjutkan lagi.

……………………………………

Hening
Hanya menyisakan pecahan tangis dalam bulir-bulir yang kian jatuh berantakan dan tak keruan. Sesenggukkan. Tertumpah segala kecamuk perasaan dalam jiwa. Meninggalkan sebuah keharuan yang begitu mendalam.

Dan sejenak setelah semua gemuruh diri telah terhempas. Kembali ku buka. Aku membaca. Ayatul QauliNya. Tanda cintaNya. Untukku…. Insya Allah. Amin!

“…..Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita….”

“….Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita…”

“…..Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita….”

(At Taubah;40)


Wallahu’alam hissawab…..

Minggu, 06 Mei 2012

Semua Berbicara Tentang Ibu


Bismillahirrahmaanirrahim…..

Tulisan yang saya buat ini adalah sekumpulan syair-syair indah dalam lagu-lagu yang tak asing lagu siapa yang membawakan alunan ini sehingga sampai juga di telinga serta hati kita.

Tulisan yang saya buat ini terinspirasi dari seorang anak level 2, Yusuf Fatha Mubina,  “teman” saya belajar di UQ. Waktu itu ada acara pentas dari anak-anak level 1 yang diadakan di lapangan. Mereka mementaskan sebuah drama dan di iringi salah satu lagu yang saya tulis di bawah ini. Lagunya abi Haddad Alwi bersama Farhan yang judulnya “ Ibu”. Pengeras suara dari lapangan upacara di lantai 1 sangat terdengar jelas bagi kami yang ada di lantai 2.

Kemudian…….

Fatha (panggilan “teman” saya) langsung menitikkan air mata. Melinangkan bulir-bulir yang kian jatuh di pipinya. Dia mencoba menghentikan teman-teman yang lain agar tak menambah sedihnya karena mengikuti nyanyian tersebut. Fatha bilang begini….

“aku kangen sama umi, kalo denger lagu ini….” Ujarnya sambil menghapus derai air matanya dengan tangannya

Langsung deh memori saya berputar untuk mencari lagu-lagu yang bertemakan tentang ibu juga. Nah.. mari kita mulai dari Abi Haddad bersama Farhan yaa. Kata mereka berdua, ibu itu…..

Kaulah ibuku… Cinta kasihku.. pengorbananmu… tak kan pernah terhenti
Kau bagai matahari… yang selalu bersinar… sinari hidupku… dengan kehangatanmu

Lain pula dengan Bang Opick dengan amanda

Terbayang satu wajah…. Penuh cinta… penuh rindu
Terbayang satu wajah…. Penuh dengan kehangatan…
Kau ibu

Ceuk Teh Melly, ambu teh kieu….

Oh Bunda ada dan tiada dirimu
Kan selalu ada di dalam hatiku….

Itu yang asli dari Indonesia. Mau yang versi barat juga ada ko. Siapa coba?? Bro Maher Zain aja deh. He said that mother is…..

You know you are the number one for me
Number one for me
There’s no one in this world that can take your place
Mum… I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face every day

Versi Arab juga ada. Sejak zaman saya masih SD kelas 3 kira-kira. Waktu iu yang mempopulerkan adalah Sulis. Syairnya ini….

Ummi yaa ruuhi wa-hayati
yaa bahjata nafsi wamunaati
Unsi filhadhiri wal-ati...

Ismuki manquusyun fi qolbi
Hubbuki yahdini fi darbi
wadu'a-i yahfazhuki robbiy...

Mau Abi Haddad, Opick, Amanda, Sulis, Teh Melly Goeslaw (bunda_red), ternyata mereka sepertinya kompak dalam menuangkan gambaran seorang ibu. Mengingat nama ibu disebut, kita langsung teringat dengan segenap kasih, sayang, cintanya yang tiada bertepi untuk kita anak-anaknya. Tanpa lelah beliau mengandung selama 9 bulan,. Melahirkan kita ke dunia dengan perjuangan antara hidup dan mati.  Merawat kita sejak bayi hingga dewasa. Mendidik kita dengan penuh kesabaran.  Mengenalkan kita pada dasar-dasar agama yang baik. Mengenalkan Allah, RasulNya. Mengajarkan kita membaca surat cintaNya. Menanamkan nilai-nilai kebaikan sedari kecil, dll.

Maka…..

Ibu. Seorang wanita tangguh luar biasa. Sholihah sebagai perhiasan dunia. Ketika semua orang berbicara tentangnya. Tak akan habis kata yang tepat untuk membalas kasih sayang dan cintanya. Tetapi biarlah diri kita mempersembahkan sebuah balasan cinta yang terbaik dengan membuat guratan senyum haru di wajahnya. Biarlah diri ini untuk terus berusaha menyandingkan kasih sayangnya pada kita. Meski tak sebesar cintanya. Tetapi ada sebuah wujud nyata dari kita untuk selalu mencintai, menyayangi, menghormati, membaktikan diri.

Karena sesungguhnya Ridho Allah ada pada ridho ibu kita dan jannah Allah ada bawah telapak kakinya…..


Wallahu’alam hissawab…….

Kamis, 03 Mei 2012

Kesendirian

Bismillahirrahmaanirrahim…..

_terkadang di dalam derap kesendirian
kita ditemani dengan riak kerinduan  yang mendalam_