Sabtu, 31 Desember 2011

Kejutan-KejutanNya


    Bismillahirrahmaanirrahiim.....
        
          Seorang sahabat  saya di facebook mengungkapkan suatu hal pada saya. Tentang kebiasaan saya selalu mengganti profile picture. Ya pokoknya profile picture saya itu tidak bertahan lama deh. Dan analisa dia saya kira benar juga.

            Dia bilang kalo sepertinya saya punya kepribadian yang cepat bosenan dan senang dengan suasana baru. Kemudian dia menambahkan beberapa kalimat lagi sebagai lanjutan kalimat tadi. Katanya obatnya biar ga gampang bosen adalah punya suami yang humoris, kreatif dan easy going.

            Walaah… saya ketawa menanggapi komennya. Tapi sedikit mengiyakan juga sih dan sedikit mengaminkan. Dia ada benarnya. Sejujurnya kenapa saya sering mengganti Profile Picture adalah…. Salah satu media mengungkapkan segala hal detail yang sedang saya alami saat itu. Dan sahabat saya bilang lagi, bahwa pasti saya mengungkap hal detail itu lewat photografi, tulisan maupun do’a.

            Saya tanya deh sama dia kenapa alasannya dia bilang saya orangnya bosenan? Jawabannya adalah, untuk hal2 yang bukan menyangkut prinsip saya orangnya mudah tergoyahkan. Tetapi untuk hal2 yang menyangkut dengan prinsip, saya akan setia serta memegang prinsip itu kuat2. Dan dia bilang lagi karena saya suka fotografi dan saya menganggap bahwa fotografi adalah salah satu cara mengekspresikan jiwa maka saya jadi sering deh ganti2 Profile Picture. Sebagai perwakilan ekspresi jiwa katanya.

            Lagi-lagi saya harus tersenyum dengan analisanya. Benar! Kemudian saya tanya sama dia, belajar dimana tentang analisis yang hebat tadi tentang saya. Eh dia malah jawab dengan kutipan kata2 saya juga…
 Saya belajar di sebuah sekolah maha luas bernama kehidupan
 Berguru kepada guru maha bijak yaitu pengalaman
Belajar setiap saat kepada hal apapun dan siapapun
Mengambil hikmah yang terbaik buat diri sendiri maupun orang banyak

                 Alhamdulillah…segala puji dan syukur hanya saya tujukan kepadaNya. Sekelumit kisah kecil di atas menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Saya belajar banyak hal dari mereka, orang-orang yang ada, yang hadir dalam kehidupan saya. Yang kian menyemarakkan kehidupan saya hingga menjadi kian berarti. Mereka lah guru kehidupan saya. Dari mereka saya belajar bagaimana menjalani kehidupan ini, dari mereka saya mendapatkan kejutan-kejutanNya yang tak terkira. Sungguh… hidup ini indah! Dengan segala liku dinamika masalah yang tertumpah ruah. Dengan segala perputaran roda waktuNya yang mempertemukan kita dengan misteri-misteri tarbiyah yang Allah sediakan untuk kita. Semuanya indah…

            Allah telah membuat kehidupan ini kian beragam dan berwarna. Dengan keberagaman hayati yang ada di alam jagat raya ini. Allah ingin kita memahami segala peristiwa yang terjadi di alam ini telah tercatat semua dalam kitabNya. Allah ingin kita bisa menikmati tiap detailnya proses kehidupan yang kita jalani dengan tulus hati serta berusaha melakukan segala sesuatu karenaNya, di jalanNya dan hanya untukNya. Insya Allah. Amiiin

            Saya sedang merasakan itu semua. “Kejutan-kejutanNya”  yang tak terduga. Semua serasa seperti mimpi dan tak pernah saya sangka-sangka. Layaknya keajaiban!! Tetapi ini nyata. Alhamdulillah ya Rabbi…
  
            Saya berdo’a agar saya dipahamiNya dengan segala “kejutan-kejutanNya” ini. Saya juga Insya Allah menarik satu benang merah dari segala “kejutanNya”. Allah mengajari saya, mendidik saya agar bisa jauh mencintaiNya lagi… Insya Allah. Semoga saya bisa mencintaiMu ya Rabb dengan segala ketulusan niat suci serta keikhlasan hati ini. Insya Allah. Amiiin

 # catatan ini terinspirasi dari "seseorang" yang selalu menyatakan dengan keyakinan serta ketulusan hatinya… melakukan sesuatu karena Allah…
Terinspirasi juga ketika dia berujar tentang sesuatu dengan ucapan… “Insya Allah”





Akhwat Berkisah




Bismillahirrahmaanirrahim….


Sebuah cerita muncul dari satu jiwa
                                Pilar-pilar takwa sedang diuji kekokohannya      
Apapun yang menuju padaku selalu diiringi tanda tanya
Dia datang dengan pilihan
Aku menyambut dengan kebingungan
Adakah seseorang yang mau membacakanku alquran
Dan bantu aku berikan jawaban
Dan beri aku rumus membaca masa depan
Agar dapat kusimpulkan seluruh teori cinta dan kehidupan

Kutahu semua yang melintasi telinga dan mataku terasa ke dalam hati
Kuhanya mendengar suara kesetiaan dan mengikutinya
Memandang pelangi ketaatan dan menikmatinya
Kesetian dan ketaatan itu.. untuk Allahu Robbii
Bercakaplah dan lantangkan suara kesetiaan itu
Agar ku mau mengikuti jejak langkahmu
Berbuatlah dan tampakkan pelangi ketaatan itu
Agar ku mau menikmati hidup bersamamu

Banyak kisah tawa dan tangis manusia yang kubaca
Masing-masing mereka memberikanku hikmah
Dan kini tentang kisahku bagaimana
Adakah jua berakhir indah.._


Bingung....


Bismillahirrahmaanirrahim…….

“ Dari waktu ke waktu Anda akan mengalami kebingungan dalam hidup
Itu adalah sesuatu yang normal dan alamiah
Tidak ada yang salah dengan kondisi bingung itu
Anda justru perlu lebih mampu  menikmati dan mensyukuri kondisi bingung itu
Kebingungan adalah sebuah ruang transisi sebelum Anda masuk ke ruamg pemahaman (pencerahan) baru
Jangan bingung dengan kebingungan Anda
Nikmati……”
(Erbe Sentanu)

            Kata-kata di atas adalah ungkapan yang dalam serta penuh dengan makna. Berbicara tentang sebuah masa transisi dari kebingungan menuju pemahaman. Bisa juga di bilang proses… pembelajaran untuk kita.

            Erbe Sentanu juga melanjutkan kata2 di atas tadi dengan kata “Help”. Apa maksudnya? Ya mungkin ketika kita menemukan kebingungan yang teramat sangat yang terjadi dalam kehidupan kita. Maka hal terbaik untuk kita adalah meminta tolong. Kepada siapa? Kepada siapa lagi kalau bukan kepadaNya, Allah.

            Kemudian Erbe Sentanu melanjutkan dengan sebuah analogi yang indah. Dia menulis jika computer saja mempunyai fasilitas tombol Help yang selalu siap kita klik ketika kita menemukan masalah. Maka Allah pun telah memberi tombol Help pada computer hayati kita. Bahkan jauh lebih canggih. Apakah itu? Dia adalah hati. Jika ada sesuatu yang membuat bingung dan ingin Anda ketahui, tanyakan saja kepada diri sendiri melalui hati.

“Istaffti qalbak, mintalah fatwa pada hatimu”
(Muhammad Saw)


            Bagaimana caranya kita bertanya kepada hati? Erbe pun menjelaskan bahwa geserlah gelombang otak Anda ke posisi ikhlas di Alfa atau Theta (dengan bantuan CD Digital Prayer) serta lepaskanlah pertanyaan Anda di sana sambil meminta bantuan pada Allah. Kemudian ikhlaskan pertanyaan Anda, jangan menyiksa diri dengan menantikan jawabannya. Rileks saja, cukup perhatikan saja pikiran-pikiran yang terlintas atau kejadian-kejadian yang terjadi setelah itu. Jika computer mesin dan search engine seperti Yahoo! Maupun Google selalu memberikan jawaban atas apa pun pertanyaan Anda, apalagi computer hayati Anda.

            Alhamdulillahirrabil’alamin…. Bacaan yang sungguh bermanfaat! Khususnya untuk diri sendiri. Apalagi ketika kita memang berada titik terjenuh, titik klimaks dalam menghadapi masalah. Ternyata…. Terkadang malah kita sendiri yang membebankan diri untuk menuntut atau pun tergesa berharap solusi atau pun terpecahkannya masalah yang kita hadapi.

            Astaghfirullah…. Harus memperbanyak kalimat ini. Atas kecerobohan diri kita yang lemah ini, atas ketergesaan kita meminta jawaban atas semua persoalan dan atas semua khilaf kita. Faghfirli ya Rabb….

            Kemudian yang harus kita lakukan adalah mencoba untuk menikmati setiap detik proses masa transisi kita. Dari kebingungan menuju pemahaman. Yakin bahwa tiap persoalan yang ada tidak di luar kemampuan kita karena Allah akan selalu memberikan jawaban terbaikNya untuk kita. Amin. Insya Allah.
PRITA BISA!!!

            Jadi… ikhlaskan hati untuk menikmatinya… Selamat menikmati!

Senin, 26 Desember 2011

My First On Air!!!


            Tidak pernah terbayang sebelumnya saya akan merasakan rasanya menguadara di radio. Pengalaman yang sungguh mengesankan. Alhamdulillah,,, terima kasih ya Allah segala puji dan syukur hamba hanya kepadaMu yang memberikan hamba kesempatan ini. 

              Alhamdulillah… segala puji hamba untukMu atas petunjukMu pada Pak Amru yang hamba yakin  ini adalah petunjukMu memilih hamba menjadi salah satu tamunya sore kemarin. Semua telah direncanakan . Hamba yakin! Dan hal ini juga yang memperbaiki hubungan hamba dengan ibu.

            Sungguh ya Allah… hamba tidak ingin menyesal di kemudian hari. Hamba sadar sebagai mana pun cueknya ibu kepada hamba. Beliau tetaplah ibu kandung hamba yang telah mengandung, melahirkan, mengurus hamba dengan susah payah. Jasanya sungguh sangat berarti bagi hamba.

             Hamba sadar jika bukan sekarang memulai suatu niatan tulus untuk memperbaiki hubungan dengan beliau, lantas kapan lagi?? Hamba tidak mau menyesal di kemudian hari. Naudzubillah

             Dan inilah… waktuMu, Insya Allah. Hamba berazzam ya Rabb. Memperbaiki hubungan kami antara ibu dan anak. Kami sudah bermaafan. Semoga Engkau meridhoi ya Rabb. Amiiin

             Selaksa do’a rabitah, do’a pengikat hati semoga menjadi harapku selalu untuk mempermudah memperbaiki semua. Amiiin

              Untuk bunda…. Bunda tetap menjadi bunda teteh, selamanya. Teteh juga sangat bersyukur kita dipertemukan. Bunda tetap menjadi bagian hidup teteh dan selalu menjadi bunda di dalam hidup teteh dan tak terganti siapapun. Amin, Insya Allah….




*Ibu… meski belum bisa mengekspresikan cinta dengan baik
Teteh yakin ibu sayang dan cinta sama teteh dan kita semua
Uhibbuki… 


Senin, 19 Desember 2011

Tentang WaktuNya....


Bismillahirrahmaanirrahim.....

Ada masalah yang selesai seiring berjalannya waktu. Kita yang kian terus memperjuangkan segala keyakinan dalam diri. Mencoba berbuat yang terbaik bagi kehidupan ini. Berjalan di atas jalan istiqamahNya. Belajar lebih tepatnya, belajar untuk istiqamah di jalanNya. Aral rintang pasti akan ada yang menghadang. Tetapi teruslah teguh dan kian kokoh berpegang pada taliNya. Pada cinta sang Rahman.... . DIA Maha Melihat lagi Maha Mengetahui tentang dalamnya isi hati kita. Tentang kebaikan untuk diri kita, tentang  niat tulus terdalam dari kita yang ditujukan hanya untukNya. Demi menggapai ridhoNya, cintanNya, berkahNya, keselamatanNya pada kita dalam menjalani hidup.

Kadang memang harus menangisi keadaan diri kita yang terkadang putus asa di tengah perjuangan. Harus banyak menginterospeksi diri ini. Bahwa masih banyak kekurangan, masih banyak kesombongan yang masih melekat, masih banyak dosa yang kita lakukan. Perputaran waktuNya itulah yang menolong kita mengatasi masalah ini semua. Perputaran waktuNya inilah yang "mendidik" kita. Belajar bagaimana mengatasi ketika kita berputus pada taliNya. Belajar bagaimana mengatasi kelemahan-kelemahan diri ini masih melekat erat. Belajar bagaimana agar semakin kuat menghadapi segala konsekuensi atas do'a yang kita pinta. Berat... pasti! Karena mungkin sebelumnya kita belum pernah merasakan ujian ini sebelumnya. Tetapi satu keyakinan diri yang terungkap dalam firmanNya....

"Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari kejahatan yang diperbuatnya...."

Terbaca jelas dalam kalamNya, bahwa Allah tidak akan membebani kita di luar kemampuan kita dan kita akan mendapat balasan yang setimpal atas apa yang telah kita kerjakan. Baik atau pun buruk semua akan berbalik kepada kita. Pada akhirnya kita hanya bisa berbuat yang sebaik-baiknya ketika menjalani semua proses kehidupan ini. Menjauhi segala jalan keburukan meski itu semua nikmat di awal. Serasa memanggil-manggil dan berusaha agar kita jatuh ke lembah maksiat serta mendapat keburukan. Tetapi bertahanlah! Itu semua godaan syaitan!! Pada kita yang ingin terus berjalan pada jalan kebenaran. Syaitan ingin  menjerumuskan kita. Naudzubillah....

Pada akhirnya... kita yang sekarang masih terus ada di perputaran waktuNya. Kita yang masih menjalani segala proses di kehidupanNya. Kita yang masih belajar dan terus belajar tanpa henti tentang segala konsekuensi dari semua do'a-do'a kita. Hal terbaik yang kita lakukan setelah melakukan segalanya dengan benar dan di jalan yang benar adalah... berbaik sangka atas segala ketentuanNya untuk kita. Apapun yang terjadi, seberat apapun masalah yang kita hadapi. Allah yang lebih Maha Mengetahui kadar kemampuan kita. Allah lebih Mengetahui segala kebaikan untuk kita...
Biar waktuNya yang menjawab segala permasalahan yang masih menyisakan tanya untuk kita. Karena segala sesuatu ada masaNya. Kini... marilah kita bersama-sama mengangkat kedua tangan kita. Memohon, berharap kepada satu2nya harapan dalam hidup....

"...... Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindug kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir"
Amiiiin. Amiiin. Amiiin Ya Rabb

BumiNya, 131211
The Lifelong Learner learn about HIS time
Wish you always in HIS true way...
Amin