Rabu, 29 Februari 2012

Semua akan indah pada waktuNya


Bismillahirrahmaanirrahim……

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Semua akan indah pada waktuNya

Amin….. Amin….. Amin….. Amin….. Amin…..

 Amin….. Amin….. Amin….. Amin….. Amin.....

Amin….. Amin….. Amin….. Amin….. Amin….. 

Ya Allah.....



Minggu, 26 Februari 2012

Kekuatan Niat


Bismillahirrahmaanirrahim…….

Targetkuwh...
                Alhamdulillah….. akhirnya sampai juga saya di akhir pekan pertama awal perkuliahan di semester 4 ini. Sepekan kemarin menyisakan ketakjuban yang luar biasa pada diri saya sendiri khususnya. Meski jumlah SKS di semester ini tidak sebanyak semester kemarin, tetapi materinya itu loh!! Hehe

                Namanya juga belajar. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa dan dari yang tidak memahami menjadi paham. Insya Allah. Amiiin

                Sepertinya saya harus benar2 menyusun waktu jadual harian dengan baik. Membagi antara waktu beribadah, mendidik, menghafal, membaca, tugas-tugas kuliah, dan waktu untuk diri sendiri. Menempelkan semua target2 yang ingin di capai dalam “dream board”, agar selalu terpacu untukbisa mewujudkan semua target dengan baik dan tak hanya sekedar coretan belaka.

                Menjaga kondisi fisik juga, agar  sehat serta fit selalu bisa menjalani akatifitas sehari-hari dengan baik. Karena sepertinya hari-hari ini hujan selalu ingin mengiringi saya. Setiap malam habis kuliah, saya dan supri membelah jalan bersamanya. Kadang deras, kadang hanya gerimis kecil. Tapiii seruuuu. Hihi

                Di awal semester ini, Insya Allah saya berusaha untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di semester2 lalu. Kini harus benar-benar FOKUS! Mengoptimalkan, memaksimalkan segala potensi serta kemampuan yang telah Allah anugerahkan serta amanahkan kepada saya. Insya Allah, ajari hamba ya Rabb. Amiiin

###
                Untukmu…. Sebuah renungan bagi jiwa. Pengingatmu ketika hendak melangkah kan kakimu untuk beribadah di bumiNya. Hal yang paling utama…. NIAT. Sebuah awal pemikiran untuk apa kita melakukan ini dan itu. Untuk siapa kita berjuang untuk meraih segala hal yang kita ingin kita wujudkan. Apa manfaatnya? Hal apa yang bisa kita bagi kepada kebanyakan manusia? Apa dan pertanyaan-pertanyaan yang lainnya.

                Kekuatan niat ini yang kelak akan terus menguatkan kita kala kita tak kuasa menahan dera uji yang menghadang. Ketulusan hati kita untuk melafadzkan segala niatan kita hanya untuk beribadah kepadaNya. Agar tak menjadi sebuah niatan yang “dangkal” dan hanya terpaku pada hal duniawi saja. Naudzubillah

                Dangkal…. Ya benar. Kata-kata ini serasa sangat menampar saya, menyadarkan diri, memuhasabah jiwa, merenungi dan terus kembali memutar otak saya untuk selalu bertanya tentang pondasi utama saya, niat. Astaghfirullah.

                Insya Allah… tidak ada kata terlambat untuk sebuah perbaikan. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan. Karena hidup itu identik dengan perubahan, karena ia adalah hukum Allah yang pasti terjadi dalam semua penciptaanNya. Setiap perubahan di alam semesta ini, dari hal yang terkecil sampai terbesar, selalu mengandung bukti akan kebesaran Allah. Wallahu’alam….

“….. kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal”

(QS Al-Imran:159)

Sabtu, 25 Februari 2012

Kesan Mereka....


Bismillahirrahmaanirrahim……..



                Muhammad Khairul Azzam Alhafidz. Nama itulah yang selalu kian mengingatkan saya di akhir pembelajaran semester ganjil kemarin. Di secarik kecil note yang saya berikan kepadanya, dia menuliskan kata-katanya untuk saya.

“ Azzam akan janji hafalannya akan nambah”

            Deg! Hati saya langsung terenyuh dalam diam. Terharu. Tanpa sadar menyisakan bulir kaca di mata saya. Hampir saja terjatuh. Hampir. Tapi saya alihkan dengan langsung membaca kertas yang lainnya. Mengapa saya begitu kian terharu membaca kertas pesan Azzam dibanding anak yang lain? Karena ketika pembelajaran saya memang selalu mengingatkan hafalan-hafalannya. Dengan agak tegas juga sepertinya. Ketika mengingatkannya, kadang dijawab malas. Tapi juga disambut semangat untuk terus menambah hafalannya.

Memang menjadi kebiasaan saya selalu menyediakan kertas-kertas kecil untuk semua anak-anak didik saya di akhir pembelajaran mereka di semester itu. Mereka menuliskan kesan-kesan selama belajar bersama dengan saya. Semua tulisan mereka romantis. Semua tulisan mereka selalu menyentuh saya. Semua tulisan mereka selalu membuat sunggingan senyum simpul di wajah saya. Semua tulisan mereka membuat saya selalu rindu kepada mereka. Semua tulisan mereka selalu mengharukan serta menyisakan bulir-bulir air yang kian jatuh. Semua tulisan mereka kini melayangkan saya ke waktu di hadapan….

Kelak nanti…. Jika saya sudah memiliki buah hati, pesan romantis apa yang mereka berikan pada saya yah? (^^)

Wallahu’alam hissawab….

Affirmasi....

# Dear anak-anakku yang shalih dan shalihah…. Kelak Allah akan mempertemukan kita ya nak. Kita nanti belajar bersama dalam ruang kelas tanpa batas bernama kehidupan. Belajar bersama menjadi generasi Qur’ani, penerus kejayaan dienNya. Belajar bersama saling memahami, mengerti, mengisi, mengasihi, mencintai dengan sepenuh hati. Belajar bersama untuk bisa meniatkan segala sesuatu hanya karenaNya, di jalanNya, dan untukNya. Belajar nak…. Dan terus belajar….. do’ain ya nak. Ibu sedang dipersiapkanNya untuk menjadi pendidik terbaik untuk kalian semua…. Insya Allah. Amiiin. Amiiin. Amiiin Ya rAbb. Ibu rindu kalian, selalu…..


Selasa, 14 Februari 2012

Memperbanyak Sujud


Bismillahirrahmaanirrahim……

Dikisahkan oleh Rabiah bin Ka’ab al-Aslami, bahwa pada suatu malam ia pernah menyediakan seember air wudhu dan keperluan-keperluan lain yang dibutuhkan Rasulullah SAW. Melihat kebaikan yang dilakukan Rabiah, Rasulullah berkata kepadanya, “Mintalah seseuatu dariku, wahai Rabiah,”

Rabiah pun menyebutkan permintaannya. “Wahai Rasulullah, aku minta agar Allah menjadikanku sebagai pendampingmu di surge kelak.” Rasulullah bertanya lagi, “Apakah tak ada permintaan lain selain itu?”

“Tidak ada, wahai Baginda Nabi. Hanya itu yang aku ingin aku minta darimu,” jawab Rabiah. “Jika demikian, maka jagalah dirimu untuk memperbanyak sujud.” (HR Muslim)

Sujud pada hakikatnya bukanlah sekedar gerakan dan ritual yang ada dalam shalat. Lebih dari itu, sujud adalah salah satu bentuk kepasrahan total dengan merendahlan diri serendah-rendahnya di hadapan keagungan Allah Yang Maha Kuasa. Sujud merupakan bentuk pengharapan ridha dan cinta dari Dzat Yang Maha Melihat, serta bentuk syukur atas beragam nikmat Allah, dan kecemasan dari azab Allah yang Maha dahsyat.

Sujud adalah bukti keimanan seorang Mukmin. “Sesungguhnya orang yang benar-benar beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu, mereka segera bersujud seraya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka tidak menyombongkan diri.” (QS Al-Sajdah:15).

Selain itu, sujud juga merupakan bukti nikmat dan kasih sayang Allah kepada hambaNya. “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya’qub), dan dari orang-orang yang telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS Maryam:58).

Sujud juga momen paling intim antara hamba dan Tuhannya. “Sesungguhnya saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang bersujud.” (HR Muslim). Karena sujudlah, seorang manusia mendapat predikat Ibadurrahman, hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang, dan dijamin masuk surge. “Dan Ibadurrahman (hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang) ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan, mereka adalah orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS Al-Furqan:63-64).

Dengan sujud pula Allah mengangkat derajat para Rasul dan menjadikan golongan paling mulia dalam sejarah umat manusia. “Muhammad itu adalah utusan Allah. Dan, orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang dengan sesame mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaanNya. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” (QS Al-Fath:39). Wallahu’alam.  (Penulis, Jauhar Ridloni Marzuq).

###


Membaca renungan di atas, membuat pikiran saya langsung dipenuhi oleh berbagai pertanyaan-pertanyaan ini…. Tidakkah renungan di atas membuat hati ini ingin menjadi pendamping Nabi kita yang mulia di surgaNya? Tidakkah membuat diri ini memanfaatkan sebaik-baiknya momen indah, momen yang paling dekat denganNya? Tidakkah membuat diri ini ingin selalu berusaha membuktikan cinta kita kepadaNya? Tidakkah menyentuh diri ini mengungkapkan syukur serta pengharapan hanya ridhaNya? Tidakkah hati ini tergugah untuk lebih banyak untuk melakukannya?

Setidaknya kita sujud sebanyak 34 kali dalam 1 hari. Itulah hitungan sujud pada saat shalat-shalat wajib kita dalam sehari. Cukupkah sujud-sujud kita yang hanya dengan 34 kali itu jika dibandingkan dengan beragam nikmat Allah yang selalu dilimpahkanNya tiap waktu kepada kita. Cukupkah sujud-sujud kita membalas cintaNya yang tak pernah bertepi untuk kita?

Tentu kalkulasi seluruh sujud yang kita lakukan selama kita hidup pun tidak akan pernah cukup membalas segala nikmat, anugerah, serta cinta kasih yang Allah berikan kepada kita. Tetapi setidaknya kita berusaha semaksimal mungkin dengan segala daya kekuatan diri, rasa syukur kita, rasa cinta kita yang terdalam kepadaNya dengan memperbanyak sujud –sujud kita. Tidak hanya dalam shalat-shalat yang diwajibkanNya. Tetapi kita nyalakan juga semangat menambahnya dengan shalat-shalat yang disunnahkanNya. Lalu kita belajar pula untuk tetap teguh melakukannya dalam keseharian hidup kita. Bukankah Allah mencintai amal yang sedikit namun berkelanjutan terus dan menerus? Tidakkah diri ini tidak juga tergerak melakukan lebih banyak sujud untuk meraih cintaNya? Wallahu’alam.




“Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung”
(Al-Hajj:77)




Senin, 13 Februari 2012

Penyesalanku...

Bismillahirrahmaanirrahim…..

Menangis dalam diam
                Ya Allah…. Serasa tak sanggup diri ini melihat hasil-hasil nilai semester 3 kemarin yang ada di layar computer. Meski belum lengkap semua nilai2nya. Tapi, IP nya itu loh. Astaghfirullah. Udah lah makin terpuruk aja kalo inget itu.

                Semuanya akibat kesalahan yang saya buat sendiri. Ya bener! Terlalu menganggap enteng dan berlaku asal-asalan. Asal masuk kuliah biar dapet nilai absen, asal ngerjain tugas, asal konsentrasi mendengar penjelasan dosen di kelas, asal dan asal yang lainnya.

                Ya Allah… hamba menyesal sejadi-jadinya. Sedih. Merasa sangat terpuruk, tertinggal dengan teman yang lainnya, merasa was-was juga karena bisa tidak mengikuti mata kuliah lanjutan di semester 4 ini. Karena ada salah satu dosen me warning ke saya dan teman2 jika mata kuliah yang sebelumnya belum lulus, maka dia tidak meng-allow kami untuk ikut kelas beliau. Astaghfirullah, semester kemarin aja udah nunggak 2 mata kuliah. Ya ini nambah lagi. Ya Allah, mau nangiss…

                 Duh… maaf ya postingan kali ini isinya mengeluh semuanya. Bukannya mau terus2an berkungkung dengan hal yang negative juga sebenarnya. Tetapi hanya ingin sekedar meluapkan apa yang ada di hati. Yang dirasakan. Yang kini disesalkan adanya.

                Segala sesal yang tertulis di atas, kini menjadi bagian masa yang telah terlewati dalam kehidupan seorang Prita Nurulhuda. Semua telah menjadi masa lalu yang telah mati dan terkubur bersamaan dengan waktu yang terus menggiring kita semua dalam masa-masa yang lain. 

Tiga masa kehidupan yang ada dalam kehidupan kita adalah masa lalu, masa kini, dan masa depan. Yang pertama, masa lalu adalah masa yang telah kita lalui, dia telah mati dan kita pun tak bisa kembali memutar masa yang telah kita lewati, kita tidak bisa merombak ulang apa-apa yang dahulu kita lakukan dengan melakukan hal yang sam dengan cara yang lebih baik.

Yang kedua, masa kini. Ini adalah masa-masa yang terbaik, masa yang sebenar-benarnya waktu kesempatan kita menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Meninsyafi segala hal yang terjadi di masa lalu, memperbaiki segala kesalahan yang kita lakukan, berusaha tidak jatuh kembali dalam lubang yang sama. Masa kini adalah kehidupan kita yang sesungguhnya. Mengapa? Karena sejatinya, kita tak perlu lagi merisaukan betapa kelamnya masa lalu yang kita lalui sebelumnya dan yang terpenting melakukan hal terbaik di masa kini untuk hasil terbaik di masa depan.

Ya! Masa yang ketiga dalam kehidupan kita adalah masa depan. Masa depan pun masih menjadi misteri bagi kehidupan kita. Kita masih mereka-reka bagaimana kehidupan kita di masa hadapan? Bayang-bayang ketakutan pun akan pasti ada. Padahal jika kita mau sedikit berfikir lebih mendalam dan menyadari bahwa masa depan masih mengawang jauh di hadapan. Masih belum pasti terlihat adanya. Masih menjadi rahasiaNya. Lalu mengapa kita mesti terbebani dengan segala ketakutan-ketakutan yang mungkin tidak akan pernah terjadi nantinya? Mengapa kita menjadi ragu dengan kegemilangan di masa hadapan karena terhambat dengan bayang kegagalan yang belum atau mungkin tidak akan seburuk yang kita fikirkan?

Rasa takut untuk melangkah karena takut gagal, takut terjatuh lagi, takut kembali terpuruk, takut tidak kuat, takut dan takut yang lainnya. Semua ketakutan itu ada untuk mengajari kita. Mendidik kita agar bisa BERANI!!! Menghadapi segala aral rintang yang ada di hadapan, agar kita terus berharap kepadaNya dalam menyongsong masa depan yang Insya Allah lebih baik, agar langkah kita makin teguh dalam jalan-jalan meraih cita kita yang mulia.

Segala onak duri yang bertebaran dalam jalan panjang kita meretas semua harap kita, adalah penyemangat kita. Pendorong kita, pengingat kita. Allah tidak akan menguji kita diluar kemampuan kita. Allah telah menganugerahkan kepada kita segala potensi, kemampuan untuk berusaha menggapai semua harap yang ingin kita wujudkan. Yang ada mungkin malah kita yang tidak maksimal menggunakan segenap kemampuan serta potensi yang telah diamanahkanNya itu. Ya, termasuk berlaku asal-asalan dalam mengerjakan sesuatu itu tadi. Astaghfirullah.

Tidak ada jalan keluar lain lagi untuk mengatasi penyakit asal-asalan ini dengan mengoptimalkan segala anugerahNya yang DIA berikan, yang DIA amanahkan, yang DIA pinjamkan kepada kita. Mengerahkan segala potensi serta kemampuan yang kita miliki. Melahirkan semangat-semangat daya juang tinggi dalam hari-hari di kehidupan kita.

Ketika semua perubahan-perubahan yang kita lakukan berlandaskan niat mulia, hanya untukNya. Ketika semua tekad kuat kita untuk membuang jauuh penyakit asal-asalan ini telah mengakar dalam diri. Ketika azzam telah teguh dalam pijakan semangat meraih masa depan yang lebih baik. Ketika keyakinan akan harapan-harapan kita bisa terwujud….



Yang terpenting dan paling utama. Kita lafadzkan Laa haula wa laa quwwata illa billaah….. Tiada daya dalam diri ini untuk selalu istiqamah, tetap teguh dan makin kukuh. Tiada kekuatan untuk menjauhi segala maksiat, salah serta khilaf kecuali dari satu-satunya pemilik Kekuatan yang ada di seluruh jagat raya. Dan setelah melafadzkannya, maka kini kita harus memaksakan diri ini untuk tetap meniti, tetap melangkahkan kaki kita dalam jalan-jalan panjang meretas segala asa, mewujudkan segala mimpi. Walau terantuk, walau tersaruk, walau terhuyung. Walau kadang limbung digalut bingung…… Allahu’alam.
Insya Allah ta,,, makin kuat. Amin!



Minggu, 05 Februari 2012

Melayu song's is never die....






T’lah kuterima suratmu nan lalu
Penuh sanjung dan kata merayu
Syair dan pantun tersusun indah, sayang
Bagaikan mada fatwa pujangga

Kan kusimpan suratmu yang itu
Bak pusaka yang amat bermutu
Walau kita tak pernah bersua, sayang
Cukup sudah tandamu setia

Tapi sayang sayang sayang
Seribu kali sayang
Ke manakah risau hati
kan kualamatkan

Terimalah jawabanku ini
Hanyalah doa restu Ilahi
Moga lah Dek kau tak putus asa, sayang
Pasti kelak kita kan berjumpa

Tapi sayang sayang sayang
Seribu kali sayang
Ke manakah risalahku
kan kualamatkan

Terimalah jawabanku ini
Hanyalah doa restu Ilahi
Moga lah Dek kau tak putus asa, sayang

Pasti kelak kita kan berjumpa
Pasti kelak kita kan berjumpa

Insya Allah. Amin!

Field Trip UIKA PBI '10 (Jogja, Klaten, Solo)


Bismillahirrahmaanrirrahim

27 Jan 2012
@ UIKA, Keberangkatan

Cerianya kaliaan
                Akhirnya sampai juga deh aku di kampus. Berusaha untuk se semangat mungkin untuk berangkat di field trip ini. Semua teman2 sudah berkumpul mdi tengah lapangan bola depan Rektorat. Puanaaas banget sih cuacanya. Tetapi melihat teman2 pada semangat, jadi sedikit menyemangati diriku yang sangat, sangat, sangat kurang bersemangat.

                Ternyata pelepasan dulu serta sambutan2 dari Ketua Panitia, Pak Karim, Bu Dekan. Beliau pesan, hati-hati di sana. Berpesan pula bahwa kita semua ini bawa nama baik Universitas khususnya FKIP dan spesifiknya lagi Jurusan Bahasa Inggris. Insya Allah bu

                Setelah sambutan-sambutan, trus berdo’a deh. Bismillah. Let’s go to the bus!!!! Alhamdulillah aku ada di bis 2, bareng sama Rose, Teh Iyank, Uminah, Njie, Mae, Mb Ery. Seru sebelum berangkat foto-foto dulu cuy. Hiihi. Ayolah berangkat. Bismillah. Jam 14.10 kita berangkat kawan2…

###

                Baru juga sampai di Tol Sentul, aku sama Teh Iyank langsung buka makanan, mau nge lunch dulu ya. Pake nugget sama sayur pepaya. Hehe. Enak looh. Mau ga?

                Akhirnya bus terus melaju. Alhamdulillah jalanan lancar euy. Tetapi agak tersendat ketika sampai di tol ke Bekasi. Ko ke Bekasi yah? Ga taunya ada demo buruh di daerah Cikarang dan mereka memblokir jalan tol sodara-sodara!!! Gubraks…

                Walhasil…. Sepanjang perjalanan hanya melihat bus yang itu lagi dan itu lagi. Muacet parrah banget. Sebelah bus 2 ada bus Laju Utama, jurusan Bekasi-Bogor. Trus kalo ga bus sampingnya truk deh. Kasian yan para bapak sopir truk. Kalau menghadapi macetnya kayak begini kan jadi bertambah biaya perjalanannya. Hmm… yang sabar ya pak.

                Kemudian bagaimana dengan aku dan teman2 menghadapi kemacetan di Bekasi ini? Foto-foto lah, makan, cerita-cerita, becanda, hehe. Jadi ga kerasa deh macetnya. Seru.

                Alhamdulillah ketika jam 18.00 bus sudah bisa melaju dengan lancar. Berangkat beneran nih kita. Berhenti juga di Rest Area KM 57, shalat Maghrib dan Isya dulu. Trus foto-foto dan makan. Mau makan apa ya mala mini? Kita malah nyari makan yang siap saji aja deh. Ke KFC akhirnya. Kalau di sini ada McD, pasti kita pilih McD. Kata The Iyank, berasa nemu rumah lagi. Hehe.

                Selesai beli makanan, pas banget busnya udah siap mau berangkat. Sempat ketemu Udin, tapi karena beda bus dan jadi panitia juga. Sibuk deh dianya. Sama achikimpriw juga deuuh. Eheeem. Hehe. Pisss akh udiiin. Ayo segera masuk bus. Kita berangkat lagii.

                Makan malam di bus bareng2, gelap2an karena lampunya di matiin. Lagi pada nonton fil horror, katanya biar seru. Hehe. Sebelum nonton film, ada hal menarik perhatianku dengan teman2 yang ada di Bus. Sepanjang jalan, mata kami di suguhkan dengan “Pemandangan” kafe remang2. Bahkan ada pula kafe yang persis ada di samping masjid. Astaghfirullah!! Negara kita loh ini sodara-sodara. Huffh… mengelus dada aja deh dan berishtighfar.

                Selamat malam semua ya teman2. Sudah malam nih. Ayo istirahat dulu. Perjalanan kita masih jauh. Semoga mimpi indah ya. Baca do’a dulu…..

###

28 Jan 2012
@ Brebes 01.30

                Bus berhenti. Di salah satu SPBU. Dimana ya? Tanyaku dalam hati. Bertanya sama teman yang lain juga pada ga tau. Turun juga deh. Mau ke kamar mandi, wudhu. Biar lebih seger sedikit. Lama duduk di bus juga pegel kan. Lagi menunggu antrian di kamar mandi, aku berusaha mencari tau sedang dimanakah aku? Hehe. Lihat aja deh sama tulisan di baju Penjaga Toiletnya. Kebetulan yang jaga waktu itu seorang petugas keamanan SPBU itu. Aha! Aku ada di Brebes deh. Hehe.
                Sejenak bersama teh Iyank duduk di pelataran parkiran SPBU, ga lama dateng Udin sama mae. Ngobrol2, bercanda2. Hihi. Seger lagi deh. Semangat lagiiii.
                Berangkat lagi busnya melanjutkan perjalanan. Jadwal yang tadinya tujuan pagi ini ke penginapan dulu, langsung berubah deh. Kita semua langsung menuju lokasi tempat kita mau belajar. Nanti subuh berhenti lagi katanya. Mandinya dimana yak??

@ Kebumen, 04.30
                Alhamdulillah…. Sudah waktunya shalat subuh nih fren. Bangun yuk. Kita shalat. Panjangnya antrian di kamar mandi SPBU ini. Haduuh…. Tapi kalo ga ngantri kapan juga dapat giliran untuk bisa buang air kecil atau pun wudhu.

                Aku berjalan kea rah depan SPBU. Bertemu dengan Ochi, Riyanti, Uminah. Pada sikat gigi dan wudhu di salah satu kran yang ada di sana. Ga lama Teh Iyank ngajakin aku sama yang lain untuk cari rumah warga untuk bisa ke kamar mandi. Ada Udin juga sama Iqbal. Mereka pergi aja bertiga. Aku bertahan di SPBU. Ga lama mereka balik lagi. Yah… gubraks deh.

                Pak Karim tiba2 dateng. Seger banget kayaknya. Beliau cerita kalau habis mandi di Balai Desa di sebelah kiri jalan sana. Trus Teh Iyank sama Udin juga bilang kalo dari sana. Ya udahlah, akhirnya aku, mae, The iyank, Udin sama Iqbal mencoba mencari Balai Desa.

                Ketemu gerbang jalan menuju Balai Desa lumayan serem. Yang tadi dikira Udin, gerbang kuburan. Hehe. Duasaaar penakuuut. Memang lumayan serem juga sih. Mana ga ada penerangan jalan lagi. Jadi jalannya kita pake feeling aja. Hehe

                Alhamdulillah. Nemu deh Balai Desanya. Ada musholla kecil di belakang Balai Desa itu dan ada 2 kamar mandi juga. Tapi ko rame orang ya di depan kamar mandinya. Aku mendapati sekitar 5 orang ada di depan kamar mandi. Oh ternyata mereka yang berhenti juga di SPBU, yang mencoba mencari alternatife lain menghindari antrian kamar mandi yang mengular di SPBU. Mereka anak-anak SMA di Cianjur yang mau study tour juga ke Jogja. Lucu deh, Udin sampe di panggil “Om” sama mereka. Aku sama yang lain ketawa aja deh. Hehe. Memang kalo muka udah tua mah ga bisa di bohongin deh. Haha. Pisss ya Udiiiin.

                Oh iya nemu lagi satu hal uniknya. Salah satu anak SMA yang dari Cianjur itu namanya juga sama dengan nama anak kelasku. Dedi! Orang Cianjur ga punya nama lain kali ya,… hehe.

                Beres shalat. Langsung bis berangkat lagi menuju kota Jogjakarta. Katanya mau berhenti lagi dengan agenda mandi serta sarapan pagi. Walah. Repotnya mandi di kamar mandi umum. Ga nyaman. Huffh….


@ Wates, Jogjakarta 06.30

                Ups… busnya udah stop lagi nih. Ayo mandi yook. Kita cari rumah warga untuk mandi. Pas minta izin sama yang punya rumah, eh yang mpunya rumah malah menyarankan kita semua mandi di masjid. Ga taunya ada masjid yang lumayan besar di seberang jalan. Ya udah deh kita ke sana aja yuuk.

                Kamar mandinya ada 3. Orang nya ada 4, aku, Teh Iyank, Mae, Rose. Mereka duluan aja deh. Ga lama dateng Udin sama Aya. Hihi. Ayo mandiii. Beres mandi, busnya udah berangkat dari SPBU. Kita aja naiknya di pinggir jalan. Dimarahin sama kondekturnya. Katanya kalau mau perginya jauh-jauh harus bilang. Kan kita udah bilang pak… sama Pak Karim tapinya. Hehe.

@ Bayat, 11.00

                Alhamdulillah… sampai di tempat tujuan yang pertama. Kampung kerajinan Gerabah dan keramik. Kami semua di sambut oleh orang-orang yang luar biasa. Perajin-perajin di sana yang punya karya cipta yang hebat. Kami belajar banyak hal di sana. Mulai dari bagaimana pembuatan gerabah2, bagaimana mereka menjualnya, bagaimana perkembangan usaha yang mereka jalani, Bagaimana menghadapi permasalahan yang ada, Bagaimana memajukan usaha mereka sampai ke luar negeri. Wuaah… hebat euy.

                Ada pembelajaran menarik pula yang saya temukan di sini. Pembelajaran tentang akhlak lebih jelasnya. Nanti lah akan saya tulis di sebuah tulisan yang lebih mendetail. Pokoknya pembelajaran yang Insya Allah, bermnfaat. Khususnya buat diri saya sendiri.

                Aaah… sudahlah forget about it! Masih banyak hal yang harus kita kerjakan serta kita pikirkan daripada hal yang ga jelas itu. Oke deh….

                Sudah adzan mari kita shalat. Dan ga jauh dari tempat pembuatan gerabah-gerabah itu ada sebuah musholla kecil. Kita semua shalat di sana dan segera melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Gede. Menuju industri perak di sana. Yuuk…

@ Kota Gede, 15.00

Rose n Teh Iyank
                Sampailah kita di sebuah toko kerajinan perak. Turun langsung bersemangat gitu. Karena melihat ada tukang baksi mangkal di depan tokonya. Asyiiik… Seger banget kayaknya. Tapi ada yang lebih menarik deh, mending lihat-lihat kerajinan dari perak dulu di dalam toko. Kayaknya bagus-bagus deh. Pengen beli ah….

                Ke dalam toko, hasil kerajian tertata rapi di dalam etalase kaca yang cantik. Makin mempercantik tampilan kerajinan perak itu. Ditambah pula dengan harganya yang ikut bikin tambah cantik. (Muaaahaaal bangget booow). Saya kira ada gitu yang bisa di beli kisaran harga 50 ribu an deh. Ini mah.. mantap banget. Paling murah aja 400 ribu an. Waduuuh,,,, mending buat bayar SKS cuy. Tanggal 20 Feb udah masuk semester 4. Hehe. Gigit jari aja dah. Hehe



                Lihat pembuatannya aja yuk. Ternyata memang pengerjaan kerajinan perak itu memerlukan ketelitian yang luar biasa. Kesabaran serta keuletan pengrajin memang merupakan modal utamanya. Pantas lah harga-harga nya yang melejit tadi. Karena pembuatannya juga memerlukan usaha yang bukan biasa-biasa. Usaha luar biasaaa…..

                Udahan ah lihat kerajinan peraknya. Kita nyebrang aja di toko lain. Jualan kaos2 sama batik githu deh kayaknya. Nemenin Teh Iyank cari kaos buat Pak Amru. Ada tuh yang keren. Semoga beliau suka ya pak. Amiiin.

                Beres beli kaos ya kita beli bakso dulu dah. Lumayan seger buat ganjel perut sore-sore. Yuuk mariii makan. Selesai makan langsung di suruh masuk bis. Karena kita mau ke Malioboro. Ayuk segera. Kita mau jalan-jalan lagii. Hehe.

@ Malioboro 17.00

Di perjalanan, aku malah tidur dan bangun2 udah ada di pelataran Bank Indonesia. Ayo bangun, kita cow ke Malioboro. Rose langsung ngajakin ke Bringharjo. Ayo cepet udah jam 5 nih. Nanti keburu tutup.

                Sampe di Bringharjo, Teh Iyank sama Rose langsung sibuk deh cari oleh2 batik sama kaos ya. Aku beli apa yah?? Bingung ah. Beli cendol aja yuk. Puanaaas banget sore ini, enak kan kalo minum yang seger2.

                Ga lama adzan maghrib sudah berkumandang. Yuk cari masjid, kita shalat dan langsing cari makan untuk makan malam. Tadi panitianya bilang kalo kita sudah harus kumpul lagi di bis jam 20.00. Ah… masih jam 18.30. Insya Allah masih keburu kita keliling lagi sebentar. Beres shalat langsung cari makan. Dan menunya ga lain dan ga bukan selain McD lagi deh. Haha. Abis bingung mau cari makan apa lagi. Yang gampang aja deh. Nemu rumah lagi deh di Jogja. Kalo di Bogor, biasanya kan makan McD di Jogja jalan baru. Nah ini di Jogja beneran makannya McD juga. Hehe.

                Alhamdulillah…. Makan malam udah ada. Trus katanya Teh Iyank mau tuker kaos yang tadi dia beli. Ayo deh kita anterin. Ga lama masuk sms dari Njie, katanya kita bertiga udah ditunggu di bus. Tinggal tunggu kita bertiga!! Haha. Seruu, jadi anak hilang dari tadi pagi. Bikin panik orang se bus. Kan belum jam 20.00 ge….

                Nyampe di bus, langsung busnya berangkat. Katanya mau ke pabrik bakpia pathok 25 trus ke penginapan. Let’s go there!!!

@ Pabrik Bakpia Pathok 25, 20.45

                Ternyata bukan pabrik tau. Tapi toko utamanya Bakpia Pathok 25. Langsung tuh toko dikerumunin sama temen2 3 bus. Langsung tokonya berubah kaya sarang lebah. Ngiuuung ngiuung…. Pada ribut tanya harga dan segala macem. Beli ga ya? Foto-foto aja lah dulu yuk. Hehe. Eksisnya dimana-mana.

                Ngeledekin Ochi sama Itis yang ngeborong bakpia banyak banget. Hehe. Mau buat orang sekampung ya chi??? Pisss akh… Udahan yuk berangkat lagi. Masuk ke bus kita segera ke penginanapan. Merebahkan badan, meluruskan badan. Dari semalam kan tidurnya di bis. Senyaman-nyamannya tidur di bis, lebih nyaman tidur di kasur lah. Dalam perjalanan ke penginapan tidur aja yuk. Lumayan jauh loh.

@ Asrama Haji Donohudan, 22.30

Kamar 10
                Alhamdulillah… sampai juga kita di penginapannya. Besar banget tempatnya. Karena ini adalah tempat yang disediakan oleh pemerintah kota Solo untuk para jama’ah haji yang akan berangkat. Asrama ini bisa menampung hingga 1000 orang loh. Lapangannya juga luas. Cukup untuk parker bus-bus yang akan menghantarkan para jama’ah ke Bandara.

                Aku di kamar 10. Ketua coordinator pula. Karena nama paling atas, ya sudah lah gak papa. Karena sekamar juga anak magabut semua. Tapi ada juga yang terpencar sih. Mae, Esti, Riyanti, Ochi sama Itis. Mereka ga sekamar sama aku. Kalo di kamar 10 itu ada Teh Iyank, Rose, Uminah, Riris, Fitria, Merry, Putri, Njie, Diah sama Mb Ery.

                Nyampe di penginapan ada 2 hal utama yang mau aku dan teman2 kerjakan. Apa coba? Mandi dan nge charge hp. Hehe. Mandi, karena udah gerah banget seharian berpanas-panas ria dan nge charge hp karena udah low banget tuh hp.

                Udah malam gini masih aja pada On “batre” nya. Masih pada kuat ketawa-ketiwi. Gak apa deh kapan lagi magabut bisa kumpul begini. Sweet moment. Hampir tengah malam juga belum pada tidur. Ada yang takut ga bisa tidur segala lagi. Ada aku fren,, mataku belum ngantuk nih. Karena tadi udah tidur kali ya pas di bus. Habis mandi dan shalat malah tambah seger aja mataku. Tilawah sebentar… eh langsung pada tepar. Nah! Gue gimana cuy…. Sendirian deh. Nulis aja deh, tapi ko lama2 horor juga ya sendirian belum tidur? Matanya ga mau membuka lagi dan melarangku untuk melihat arah pintu keluar yang ada di samping kamar mandi dekat tempat tidurnya Riris. Ada apa yaa?? Astaghfirullah… ah Cuma persaan aja! Ayo berdo’a aja ta. Ada Allah sang Maha Penjaga…

29 Jan 2012
@ Kamar 10

                Pagi yang seru ceria bersama magabut. Teman-teman yang ga sekamar pada dateng. Cerita-cerita, ketawa, foto-foto. Waah…. Guys, senangnya berpergian bersama kalian. Sayang ga semuanya bisa ikutan ya. Hmm… next time kita semua bisa ada semua ya. Amiiin

                Selesai pada mandi, rapi dan wangi. Yuk mari kita sarapan. Bentar lagi kan mau ada seminar dan kita harus sudah rapi di tempat acara jam 08.00. Sebelum sarapan siap kita foto dulu deh di meja makan ya. Hehe. Eksiiis

                Sarapannya seger banget pake soto ayam, tempe, tahu. Ga ketinggalan sama kecap juga. Hehe. Lagi sarapan gitu aku ngobrol2 bareng Teh Iyank. Cerita2 tentang kamar yang kita tempatin trus iseng mau tanya sama Putri kalo di kamar “ada apa aja”. Putrinya dateng dan dia jawab kalo ada Papahnya disampingnya. Nah terus kan aku sama Teh Iyank tanya, kalo di deket pintu keluar deket kasurnya Riris ada sesuatunya ga. Putri jawab, Iya! Huaah…. Shock! Meski kata Putri dia hanya anak kecil dan tidak mengganggu, tapi ya tetep aja lah. Ko aku bisa lagi nih.. astaghfirullah. Maaf ya. Kita kan udah beda alam yak. Jangan saling mengganggu ya.

                Kenapa jadi sensitif lagi nih aku sama yang “begitu2”. Walaah… musti lebih banyak meruqyah diri sendiri. Banyak gangguan sepertinya. Tapi Alhamdulillah pas paginya udah ga kerasa hal yang aneh yang kaya malam tadi itu. Udah pergi sekolah kali ya anak itu. Hehe

                Selesai makan langsung ke tempat acara. Ditunggu2 lamaa banget samape nguantuk, acaranya belum dimulai juga. Katanya pembicaranya belum datang dan acara mulai jam 10.00. Nah! Masih jam 09.00. Mari kita manfaatkan waktu dengan tiduuur. Hehe. Ke kamar deh. Pada tepar, aku sih nulis dulu sebentar. Baru akhirnya tertidur dan dibangunin sama Teh Iyank jam 09.45. Katanya acara udah mau di mulai. Ayo kita seminar kawan… (walau mata masih pada riyep2). Hehe

Seminar Kewirausahaan, 10.00

Pose duluuu
                Alhamdulillah…. Hari ini kami semua mendapatkan ilmu yang luar biasa dari orang-orang yang luar biasa pula. Para pembicara ada 4 orang. Yang bertiga adalah wirausahawan dan yang satunya lagi adalah seorang Psikologi yang menjabat pula sebagai konsultan usaha. Wah pokoknya hebat deh beliau2. Ada yang awalnya tukang becak dan kini menjadi seorang pengusaha batik yang sukses,hingga dikenal Ibu Negara dan mancanegara,  pengrajin gerabah yang sudah merambah dunia internasional, pengusaha telur burung puyuh. Insya Allah ada tulisan lain yang akan coba saya ceritakan tentang beliau-beliau. Saya juga begitu kagum dengan Bapak Ajis yang sebagai seorang Psikolog itu. Saya selalu tertarik dan merasa kagum jika berinteraksi dengan orang-orang yang ahli dalam “ilmu jiwa” karena mereka paham betul bagaimana memposisikan diri mereka ketika bersosialisasi dengan lingkungannya. Kalau menurut saya looh. Pokoknya keren deh. Sssttt….. cita-cita juga bisa belajar lebih dalam tentang psikologi di S2 nanti. Insya Allah. Amiin.

                Acara seminar berakhir pukul 12.30. Kita semua langsung disuruh makan siang dan packing. Shalat berjama’ahnya di masjid depan. Alhamdulillah.,,, barang2ku sudah rapi tinggal go aja!!

                Hujan mengguyur asrama haji Donohudan. Deras banget. Alhamdulillah bis nya stay di tempat teduh dan ga kena hujan. Alhamdulillah. Ayo kita berangkat lagi menuju Solo. Katanya mau ke Keraton Solo dan Pasar Klewer. Bismillah….

                Sepanjang perjalanan, mataku disuguhkan oleh tetes-tetes hujan yang merintik di kaca bening di samping tempatku duduk. Sejuknya. Alhamdulillah, Terima kasih ya Allah. Hamba selalu bersyukur tiap rahmatMu turun. Hamba selalu bersorak senang kala rintikan hujanMu membasahi bumi ini. Karena itu tanda cintaMu ya Rabb. All praises to Allah.

Keraton Solo, 15.30

                Hujan semakin deras ketika kami mulai turun untuk bergegas mengunjuungi Keraton Solo. Suasana di depan Keraton penuh sesak dengan para pedagang yang menjajakan beragam barang dagangannya. Rupanya ada tradisi Sekaten yang sedang diselenggarakan. Jadi aula Keraton sudah seperti pasar malam. Kami pun bingung menemukan Keratonnya ada dimana. Jalanan yang menggenangkan air kotor, tak menyurutkan langkahku, Teh Iyank, Rose sama Njie untuk sampai di Keraton Solo. Masa udah jauh2 ke Solo ga ke Keraton Solonya?? Hihi.

                Alhamdulillah…. Akhirnya nemu juga. Tapi katanya Keratonnya sudah di tutup. Di sana kita Cuma lihat foto2 serta info2 mengenai Keraton Solo. Yang dipamerkan di salah satu ruangan yang ada di sana. Ya gak apa deh, yang penting ga penasaran amat sama Keraton Solo. Heheh.

                Beres lihat2 pameran Keraton Solo, teman2 yang lain ngajak makan bakso. Tapi males uy, akhirnya saya pesan ice dawet aja ya. Malas makan bakso. Jam sudah menunjukan pukul 16.00. So… sebentar lagi kita harus kembali ke bus ya. Karena jam 16.30 kita mau pulang menuju Bogor.

                Sempet beli dodol juga sama gorengan buat bekel di dalam bis. Akhirnya pulang yuk pulang. Solo… saya belum sempat berkeliling lebih banyak di kotamu. Sudut2 kota yang sejuk itu, berjalan di bawah rerintikan hujan. Kayaknya seru banget melihat suasana Solo dari dalam Bis. Someday ya…. Saya ga akan buru2 begini merasakan suasana kota Solo. Insya Allah. Amiin

                It’s time to go home…… Rain city!!! I am coming…. Kangennya sama tugu kujang, genteng UIKA, gerbang UQ. Haha.

30 Jan 2012 @ UIKA, 07.30

                Alhamdulillah…. Akhirnya sampai lagi saya beserta teman2 semua di Kampus kita tercinta. Bis saya merupakan bis yang pertama kali sampai di kampus. Yang lain mana yah?? Sejenak meluruskan kaki di mesjid kampus bersama dengan teman sambil menuggu teman yang ada di bis lain. Foto dulu,,,,,Cheesee….. (Ya Allah… mukanya keliatan pada cape banget tuh..). Hehe. Met istirahat ya kawan.

                Dan pada akhirnya….. sebuah “perjalanan” ini memberikan makna kepada saya. Memberikan cerita, memberikan momen indah, memberikan warna tersendiri dalam catatan perjalanan kehidupan saya. “Perjalanan hidup” kali ini, memberikan pengalaman yang tidak akan pernah bisa saya lupakan dalam kehidupan saya yang mendatang. Semuanya menjadi saksi-saksi bahwa saya pernah ada, pernah singgah, pernah hadir, pernah berinteraksi, pernah bersosialisasi, pernah bertadabur, pernah dan pernah belajar dengan ayat-ayat kauniyahNya yang Allah bentangkan di hadapan.  Alhamdulillah…. Terima kasih ya Allah atas limpahan nikmatMu yang tiada terhingga kepada hamba. Yang selalu membuat diri ini mengamati lebih dalam, merenungi lebih jauh, mengambil pelajaran terbaik dari tiap peristiwa yang hamba lalui. Semoga, “perjalanan-perjalanan hidup” yang lain lebih hebat, lebih semarak, lebih baik, lebih bermanfaat lagi. Khususnya bagi diri saya sendiri maupun makhluk semesta alam. Amiin. Insya Allah.
Prita Lifelong Learner's photo



Allahu’alam…….



# Terima kasih untuk kalian semua “pelajaran2” kehidupan yang telah banyak berkontibusi untuk membuat saya lebih dalam belajar tentang kehidupan….. Karena kalian semua adalah perantara cinta dariNya yang ingin DIA sampaikan kepada saya, melalui pembelajaran sejati dalam kehidupan. Insya Allah…..