Minggu, 22 Januari 2012

Semangat Mereka Tak Pernah Padam


Bismillahirrahmaanirrahim…..

            Alhamdulillah…. Di semester 2 di tahun pelajaran 2011-2012 ini, saya di amanahkan oleh Allah anak-anak didik yang sangat luar biasa bagi saya. Semangat mereka luar biasa! Itu yang membuat saya ikut juga terpacu dengan semangat belajar serta berjuang mereka untuk belajar.

            Ketika sedang mengajar, sambil menatap lekat anak didik yang sedang membaca ayat-ayatNya. Kadang malah menerbangkan pikiran saya ke 6 tahun hadapan. Membayangkan seperti apakah rupa anak saya kelak, seperti apa akhlaknya, tertawanya, sedihnya dan sebagainya. Interaksi saya akhir-akhir ini dengan anak-anak didik sering membawa saya ke sana. Lucu banget dengan kepolosan mereka. Ya Allah… semoga anakku bisa sholih serta shalihah seperti anak-anak didikku sekarang. Bahkan lebih. Harapku. Insya Allah. Amin

            Hingga suatu hari, ayatul kauni Allah dihamparkanNya di depan saya. Melalui anak didik saya. Kelas 1 SD. Namanya Muhammad Fauzan Maulana. Saya terharu dengan daya juang sera semangatnya yang tinggi. Kala itu dia tidak mengerjakan tugas membaca Cahayaku di rumah. Dan sudah menjadi kesepakatan kami bersama, jika ada yang tidak mengerjakan PR membaca Cahaya di rumah maka akan membaca sebanyak 5x di sekolah. Maka Fauzan pun melaksanakan konsekuensinya ditambah dengan tugas membaca di sekolah sebanyak 3x. Jadi dia harus membaca sebanyak 8x.

            Sungguh saya benar-benar tidak menyangka bahwa dia mau serta sanggup mengerjakan segala konsekuensinya itu. Karena agak terbata dia membaca tiap kata. Tetapi dia terus membaca. Walaupun lambat tetapi memang bacaannya betul. Bahkan ketika saya sedang mengetes bacaan Cahayaku Fauzan Kamil kemudian saya menyuruhnya untuk kembali mengulang karena kurang lancar. Dengan sigap serta penuh semangat Fauzan Maulana menawarkan dirinya untuk membantu Fauzan Kamil untuk membaca bersama dengannya! Subhanallah….. mata saya berkaca-kaca. Terharu.

            Ya Allah… saya disadarkan oleh Allah lewat dia. Fauzan Maulana. Tentang arti sebuah daya juang serta semangat yang tiada pernah padam ketika belajar dan dalam hal apapun. Terima kasih ya nak. Semoga senantiasa menjadi anak shalih yang selalu semangat ya. Amiiin
###
            Kisah lain pun ada. Masih di level yang sama. Kelas 1 SD. Namanya Zidan Kasyafa AnNaba. Siang itu bagian kelompok kelas 1 yang menjadi giliran belajar di penghujung hari menjelang Zhuhur. Ketika saya hendak menyiapkan anak-anak untuk berdo’a penutup untuk pulang, Zidan berkata dengan sedikit berteriak pada saya.

“Ibu, aku pipis….” Ujar Zidan dengan ekspresi yang menunjukkan sedikit ketakutan

“Sekarang?” tanyaku. Saya mengira Zidan akan minta izin untuk ke kamar mandi tetapi dia menjawab lagi

“Iya bu sekarang lagi pipis.. yah, yah,, aku pipis di celana bu!!!” jawabnya lagi sambil mengerutkan muka nya lantas menangis

Teman-temannya yang lain pun bertanya-tanya pada saya. Tetapi segera mereka ku alihkan serta menyuruh mereka segera pulang. Dan menjawab singkat penasaran mereka dengan…

“Zidan mau pulang bareng Bu Guru, kalian ayo pulang duluan ya…. “ ujarku sambil menyalami anak-anak lainnya

            Dan Zidan dengan segala kecamuk perasaannya. Mungkin dia takut, malu, sedih. Campur aduk lah. Sempat juga kutanyakan kenapa dia tidak minta izin sebelumnya untuk ke kamar mandi. Dan menjelaskan bahwa  aku tidak akan melarangnya jika dia mau ke kamar mandi. Tetapi dia jawab dengan….

“Pipisnya dari tadi susah Bu…. Aku malu bu…” ujarnya khawatir

“Ya udah sayang gak apa-apa. Ibu gak marah sama Zidan. Udah pipisnya? Ayo kita ke kelas yuk, Zidan 
taro sandal dimana? Ayo bareng Bu Prita yuk ke kelasnya ya….” Ujarku berusaha menenangkannya sambil mengelus kepalanya. Kasian, mungkin lagi kurang sehat yah kamu nak? Ujarku dalam hati.

            Sepanjang perjalanan Zidan sudah tidak menangis lagi. Aku salut sama Zidan. Untuk se umuran dia, dia termasuk anak yang cukup tangguh. Bahkan mungkin tadi dia tidak ingin menangis. Mungkin bentuk menangisnya tadi karena dia takut dimarahi olehku, di ketahui oleh teman-temannya dan sebagainya.

            Sesampainya di kelasnya, Zidan ga mau masuk kelas. Akhirnya aku yang masuk lantas memberitahu kepada Wali kelasnya dan aku menghampiri kembali Zidan yang ada di selasar kelas. Mau member sedikit motivasi padanya…

“Sholih sayang… sudah ya jangan nangis. Gak apa-apa kok. Bu Guru ga marah kan? Zidan juga gak apa-apa kan? Lain kali kalo mau izin gak apa ya sayang. Oke? Senyum donk. Tos sama Bu Prita….” Ujarku sambil bertos dengannya.

            Alhamdulillah…. Walau masih malu. Zidan sudah mau bertos denganku. Dan itu juga sedikit  membuatku lega dan tak membuat dia merasa down dengan kejadian barusan.

            Ya Allah…. Kejadian ini. Membawa sejuta cerita indah ke hantaran alam pikiranku. Sholih banget deh Zidan… Ada harapan kelak di masa hadapan punya anak yang sholih sepertinya. Zidan juga termasuk anak yang unggul di kelompok. Hafalannya juga yang paling tinggi dan untuk ukuran se umurnya. Alhamdulillah hafalannya sudah Al-Bayyinah.

            Dan yang lebih mengejutkannya lagi. Ketika besoknya aku bertemu dengannya lagi di pembelajaran, ada barisan kata yang makin membuatku sejuk dengannya. Dia berujar…
“Ibu…. Aku minta maaf ya kemaren merepotkan ibu…” ujarnya sambil menyalamiku.
Reaksiku Cuma 1. Speechless!

###


* Ya Allah…. Harapku kepadaMu sang satu-satunya tempat berharap serta bergantung. Karuniakanlah hamba anak-anak yang sholih serta shalihah. Yang kelak menjadi amanah yang KAU titipkan hamba bersama kelak dengan mujahidku di dalam satu biduk rumah tangga. Dan berikanlah kami kekuatan untuk mendidik mereka dengan sebaik-baik pendidikan serta sebaik-baik cinta karenaMu, di jalanMu dan hanya untukMu. Kelak KAU jadikann keturunan kami menjadi mujahid serta mujahidah penerus kejayaan DienMu Ya rabb. Amiiin. Insya Allah…





“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku….” (QS Ibrahim : 40)

1 komentar:

  1. Ayat-ayatNya yang selalu ada untuk kita....

    menjadi sebuah pembelajaran bagi diri

    menjadi sebuah penyadaran refleksi diri

    semoga Allah senantiasa membuat kita untuk selalu

    memahami ayat-ayat qauliyah maupun kauniyahNya

    kepada kita...

    Insya Allah. Amin.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Blog Lifelong Learner ini
Untuk mempererat tali silaturrahim, silahkan tinggalkan jejakmu disini agar saya pun bisa berkunjung ke blog anda, salam ^^