Bismillahirrahmaanirrahim…….
Alhamdulillahirrabil’alamin….
Sampai juga di
penghujung tahun kedua saya di kampus saya tercinta. Akhir pembelajaran saya di
semester 4 tahun 2011/2012. Kemarin selama sepekan tuh baru saja saya selesai
UAS. Bagaimana rasanya ta ujiannya? Mantep…. Kayak makan permen nano-nano.
Manis, asam, asin, ramai rasanya. –iklan banget c???- hehe
Ujian hari terakhir,
pengawas menyebarkan kertas berisi
keterangan studi di semester depan. Semester ganjil tahun pembelajaran 2012-2013. Jadi, insya Allah
besok bulan September saya sudah berada di semester 5. Insya Allah, kalau Allah
sampaikan umur saya di bulan tersebut. Insya Allah.
Lihat kertas itu,
jadi mengawangkan pikiran saya di suatu hari di tahun 2008. Yuk mari kita rewind sebentar ke salah satu hari di
tahun 2008…..
My flash back in 2008
Hari itu saya tengah
berdiri di halte shelter UIKA bus trans pakuan Bogor. Menunggu kedatangan bus
yang tak kunjung tiba meski saya sudah berdiam disana selama kurang lebih 10
menit. Armada busnya memang tidak sebanyak bus-bus lain atau angkutan kota yang
sedari tadi berseliweran menawarkan saya untuk naik. Tapi saya tolak dengan
senyum sambil menggelengkan kepala. Bukan arah tujuan saya sih masalahnya.
Sembari menunggu bus
pakuan yang belum tiba, akhirnya saya hempaskan diri untuk duduk. Mengedarkan
pandangan saya ke jalan raya di hadapan yang ramai lancar. Lalu saya menoleh ke
arah tempat saya duduk. Saya menangkap sebuah gedung tinggi berlantai 3 dengan
tulisan besar di salah satu lantainya bertuliskan “Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan”.
Entah kenapa
terlintas dalam benak dan kemudian saya berujar pada diri saya sendiri bahwa
kelak saya akan berada di dalam Fakultas itu. Menuntut ilmu di Universitas yang
namanya menjadi salah satu shelter bus yang tengah saya duduki kini.
Semasa kecil,
pelajaran yang paling saya senangi adalah bahasa inggris. Mungkin ini sebuah
ambisi diri saya untuk terus memperdalamnya hingga ke jenjang yang lebih tinggi
lagi. Mungkin.
Lamunan saya
terbuyarkan karena bus yang saya tunggu telah datang.
Dan akhirnya atas
izin serta kehendaknya bulan Juli 2010 pertama kalinya saya menjejakkan kaki di
Universitas itu, mendaftarkan diri menjadi mahasiswi di sana. Alhamdulillah,
Allah jawab do’a saya.
Bulan-bulan pertama
saya di awal perkuliahan memang agak berat. Karena pagi harinya saya harus
kerja mengajar di salah satu sekolah dan sorenya saya sudah harus berada dalam
kelas mengikuti perkuliahan. Menjelang pukul 21.00 saya baru sampai di rumah
dengan rasa lelah yang luar biasa. Belum lagi jika di tengah jalan sopir angkot
menurunkan saya di tengah jalan, karena alasan ingin segera pulang lah, atau
tidak mau ditagih uang tambahan, menghindari amukkan tukang ojek, dan
sebagainya. Bisa dipastikan sesampainya saya di rumah lebih dari jam 21.00.
Tetapi saya benar-benar menikmati semuanya. Karena Allah yang menguatkan saya
untuk selalu bertahan. Insya Allah.
Perlahan saya
menyadari bahwa, apa yang tengah saya pelajari di perkuliahan semuanya menjuru
kepada pendidikan. Parahnya saya benar-benar ga ngeh banget ketika mendaftar.
Balik
lagi ya ke tahun 2012….
Akhirnya saya yang
sekarang, sering bertanya-tanya dalam hati deh. Berfikir dan merasa bahwa
sepertinya saya salah jurusan. Apakah
masih ingin lanjut? Berhenti dan mengulang dari awal lagi di jurusan yang lain?
Apakah tujuan saya di perkuliahan yang tengah saya jalani kini? Apakah hanya
sekedar ambisi saya ingin kuliah?
Pertanyaan it uterus
menari-nari dalam benak saya. Tapi saya juga berfikir, bahwa ini adalah tahun
kedua saya kuliah. Berarti sudah setengah jalan menuju kelulusan, insya Allah. Kenapa saya bingung gini yah? Garuk-garuk
kepala aja deh. Hehehe.
Eh, ga lama saya
dipertemukan Allah oleh teman ayah seorang psikolog, lulusan dari UNPAD. Kami
sudah lama tidak bertemu, sekitar 4 tahun an deh. Beliau banyak cerita-cerita
dan akhirnya menanyakan bagaimana keseharian saya sekarang. Trus…. Kesempetan
deh saya curhat aja sama beliau. Perihal kebingungan saya yang seperti salah
ambil jurusan. Eh beliau malah bilang gini…
“ Gak apa-apa ta, lanjutin
aja kuliahnya. Insya Allah, kamu tidak sama sekali salah dalam mengambil
jurusan. Dulu saya juga sama kayak kamu deh. Insya Allah, semuanya Allah yang
tunjukkan kamu ta. Bismillah aja….” Ujar beliau dengan sangat antusiasnya
“oh begitu ya bu, iya
deh Insya Allah saya lanjut…. Makasih ya bu sarannya” jawabku dengan senyuman
Alhamdulillah….. saya
sangat bersyukur sekali waktu itu. Saya merasa bahwa do’a saya di bayar kontan
oleh Allah. Pertanyaan saya langsung di jawab oleh Allah. Terima kasih ya Allah,
atas jawabanMu yang makin menguatkan hamba.
Sekarang, ya ga ada
istilah salah jurusan dan sebagainya. Inilah sebuah jalan yang Allah tunjukkan
kepada saya. Semoga Allah senatiasa menguatkan saya dalam menjalani semua
proses pembelajaran di jurusan, fakultas, dan universitas yang telah saya
pilih.
Semua pilihan yang
kita pilih ada konsekuensinya yang harus kita jalani. Sebagai wujud tanggung
jawab kita atas pilihan hidup yang ingin kita tempuh. Juga sebagai ungkapan
syukur kita kepada Allah atas seluruh anugerah yang Allah titipkan pada kita.
Insya Allah, amiiin.
*Kuatkanku
ya Rabb….