Selasa, 02 Oktober 2012

Tanda Tanya


Bismillahirrahmaanirrahim…..

Ada sebuah tanda tanya besar yang kini selalu mengikutiku. Dalam derap langkah, dalam degup jantung, dalam hela nafas, dalam kesendirian maupun keramaianku. Mecoba menghalau dengan melupakannya, tetapi yang ada malah semakin ingat dan terus bertahan dalam fikiranku. Hmm…. Ada apa aku?

Ada sebuah bisik yang menilisik dalam hati. Yang kian menyejukkanku. Tapi bisikan itu lembut, lembuut sekali. Nyaris tak terdengar oleh telingaku. Hanya bisa dirasakan oleh hatiku. Apakah itu?

Ada sebuah tekad untuk ingin mengurai segala benang rumit yang tanpa sadar telah kubuat sendiri. Tapi bingung bagaimana cara mengurainya? Kini serasa tali itu bagai terikat mati. Hmm… bukan terikat mati sepertinya, hanya aku yang menghindari untuk benar-benar membukanya. Membuka ikatan rumit menjadi ikatan lainnya yang lebih indah. Ikatan apakah itu?

Adakah yang bisa bantu aku berikan sebuah jawaban untukku, untuk hatiku dan diri ini. Yang seutuhnya, Prita Nurulhuda.

Bertanyaku, padaMu


Senin, 01 Oktober 2012

Kehidupan


Bismillahirrahmaanirrahim…..

Awal hari di bulan ke-10 tahun 2012

Kembali aku terjatuh. Mungkin dan aku harap tidak terlalu parah dan jauh. Dilema lagi? Takut lagi? Sedih lagi? Sangat, sangaat mengganggu. Kali ini ku biarkan diri ini merenungi, meski tak bisa benar-benar diam dalam sunyi, semoga membawa perbaikan yang membawa kedamaian diri. Insya Allah, amiin.

Hmm…. Coba kita bicarakan bersama tentang kehidupan sejenak. Duduk bersama denganku, membagi semua pelik liku hidup dari hati ke hati. Hatiku dan hatimu. Marii…. Bismillah
Menurutku, hidup itu penuh dengan misteri-misteri yang Allah sediakan untuk kita. Semua yang terjadi bagai sebuah tanda tanya besar dalam diri kita. Kadang bertanya mengapa, kenapa, apa, bagaimana dan sebagainya. Pertanyaan itu kadang juga dalam bentuk sebuah protes kepadaNya. Astaghfirullah, padahal tidak ada suatu apapun yang Allah ciptakan, yang Allah pertemukan dengan kita, sia-sia. Semuanya ada manfaatnya, ada hikmahNya untuk kita. Insya Allah. Hanya yang belum sampai adalah pemahaman kita dengan maksudNya. Keterbatasan akal kita untuk menerka tujuan Allah untuk hidup kita.

Hmm….. tiap diri kita pasti punya harapan dalam hidup. Apapun itu, sekuat diri ini berusaha keras untuk mewujudkannya. Dan itulah proses hidup, proses pembelajaran sebuah pilihan-pilihan hidup yang telah kita ambil. Tiap pilihan pasti punya konsekuensinya masing-masing. Allah telah membentangkan jalan kebaikan dan juga jalan keburukan. Tinggal kita yang memilih, apakah mau mengambil jalan yang baik atau jalan yang buruk? Pilihan itu ada di tangan kita.

Allah memberikan kita sebuah kesempatan, sebagai jawaban do’a yang kita pinta padaNya. Allah tidak serta merta menurunkan kekayaan yang melimpah, ketika kita minta harta. Tetapi ya itu, Allah memberikan kita jalan untuk kita bisa mewujudkan kekayaan itu. Allah ingin memberikan pemahaman kepada kita tentang makna dari permintaan kita sendiri. Kita diharuskan untuk terua berusaha setelah berdo’a. Entah bagaimana hasilnya nanti, Allah tetap lihat sebuah proses yang kita lakukan. Semoga proses yang kita lakukan adalah sebuah proses yang baik menurutNya. Insya Allah

Oke… terlepas apapun masalah yang tengah kita hadapi kini. Tengah terjatuhkah kita dalam lubang-lubang yang kita buat sendiri. Percayalah bahwa hidup ini sebuah anugerah terindah yang Allah berikan untuk kita. Seberat apapun ujianNya, sedalam apapun kita tersungkur dalam kesalahan kita. Semoga Allah selalu mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat hidup ini. Semoga ketika hati serta lidah ini ingin berkeluh tentang sulitnya hidup, lebih dahulu kita di sadari bahwa ada rencana indah yang telah Allah siapkan untuk kita. Kita yang mau berproses dalam jalan kebaikanNya.

Ku teringat lagi dengan sebuah paragraf akhir sebuah buku karya Salim A. Fillah. Yang tertulis…
Laa haulaa wala quwwata illa billaah….. tidak ada upaya kita untuk teguh dan istiqamah di jalanNya tanpa bantuanNya. Tidak ada kekuatan untuk menghindari maksiat kecuali atas pertolonganNya.
Setelah melafadz kalimat itu, mari bersama teguhkan diri, kuatkan tekad, kokohkan langkah untuk menghadapi keonsekuensi pilihan-pilihan hidup kita. Meski berat, sakit, terhempas, tersakiti, terhuyung dan limbung. Cepat bangkit, terus berjuang. Kita dekap cintaNya. Kita minta kekuatanNya untuk kokohkan pijakkan. Dan raih bersama, ridhoNya. Insya Allah, amin.

Wallahu’alam hissawab


Apapun masalahmu, bersykurlah!