Senin, 13 Februari 2012

Penyesalanku...

Bismillahirrahmaanirrahim…..

Menangis dalam diam
                Ya Allah…. Serasa tak sanggup diri ini melihat hasil-hasil nilai semester 3 kemarin yang ada di layar computer. Meski belum lengkap semua nilai2nya. Tapi, IP nya itu loh. Astaghfirullah. Udah lah makin terpuruk aja kalo inget itu.

                Semuanya akibat kesalahan yang saya buat sendiri. Ya bener! Terlalu menganggap enteng dan berlaku asal-asalan. Asal masuk kuliah biar dapet nilai absen, asal ngerjain tugas, asal konsentrasi mendengar penjelasan dosen di kelas, asal dan asal yang lainnya.

                Ya Allah… hamba menyesal sejadi-jadinya. Sedih. Merasa sangat terpuruk, tertinggal dengan teman yang lainnya, merasa was-was juga karena bisa tidak mengikuti mata kuliah lanjutan di semester 4 ini. Karena ada salah satu dosen me warning ke saya dan teman2 jika mata kuliah yang sebelumnya belum lulus, maka dia tidak meng-allow kami untuk ikut kelas beliau. Astaghfirullah, semester kemarin aja udah nunggak 2 mata kuliah. Ya ini nambah lagi. Ya Allah, mau nangiss…

                 Duh… maaf ya postingan kali ini isinya mengeluh semuanya. Bukannya mau terus2an berkungkung dengan hal yang negative juga sebenarnya. Tetapi hanya ingin sekedar meluapkan apa yang ada di hati. Yang dirasakan. Yang kini disesalkan adanya.

                Segala sesal yang tertulis di atas, kini menjadi bagian masa yang telah terlewati dalam kehidupan seorang Prita Nurulhuda. Semua telah menjadi masa lalu yang telah mati dan terkubur bersamaan dengan waktu yang terus menggiring kita semua dalam masa-masa yang lain. 

Tiga masa kehidupan yang ada dalam kehidupan kita adalah masa lalu, masa kini, dan masa depan. Yang pertama, masa lalu adalah masa yang telah kita lalui, dia telah mati dan kita pun tak bisa kembali memutar masa yang telah kita lewati, kita tidak bisa merombak ulang apa-apa yang dahulu kita lakukan dengan melakukan hal yang sam dengan cara yang lebih baik.

Yang kedua, masa kini. Ini adalah masa-masa yang terbaik, masa yang sebenar-benarnya waktu kesempatan kita menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Meninsyafi segala hal yang terjadi di masa lalu, memperbaiki segala kesalahan yang kita lakukan, berusaha tidak jatuh kembali dalam lubang yang sama. Masa kini adalah kehidupan kita yang sesungguhnya. Mengapa? Karena sejatinya, kita tak perlu lagi merisaukan betapa kelamnya masa lalu yang kita lalui sebelumnya dan yang terpenting melakukan hal terbaik di masa kini untuk hasil terbaik di masa depan.

Ya! Masa yang ketiga dalam kehidupan kita adalah masa depan. Masa depan pun masih menjadi misteri bagi kehidupan kita. Kita masih mereka-reka bagaimana kehidupan kita di masa hadapan? Bayang-bayang ketakutan pun akan pasti ada. Padahal jika kita mau sedikit berfikir lebih mendalam dan menyadari bahwa masa depan masih mengawang jauh di hadapan. Masih belum pasti terlihat adanya. Masih menjadi rahasiaNya. Lalu mengapa kita mesti terbebani dengan segala ketakutan-ketakutan yang mungkin tidak akan pernah terjadi nantinya? Mengapa kita menjadi ragu dengan kegemilangan di masa hadapan karena terhambat dengan bayang kegagalan yang belum atau mungkin tidak akan seburuk yang kita fikirkan?

Rasa takut untuk melangkah karena takut gagal, takut terjatuh lagi, takut kembali terpuruk, takut tidak kuat, takut dan takut yang lainnya. Semua ketakutan itu ada untuk mengajari kita. Mendidik kita agar bisa BERANI!!! Menghadapi segala aral rintang yang ada di hadapan, agar kita terus berharap kepadaNya dalam menyongsong masa depan yang Insya Allah lebih baik, agar langkah kita makin teguh dalam jalan-jalan meraih cita kita yang mulia.

Segala onak duri yang bertebaran dalam jalan panjang kita meretas semua harap kita, adalah penyemangat kita. Pendorong kita, pengingat kita. Allah tidak akan menguji kita diluar kemampuan kita. Allah telah menganugerahkan kepada kita segala potensi, kemampuan untuk berusaha menggapai semua harap yang ingin kita wujudkan. Yang ada mungkin malah kita yang tidak maksimal menggunakan segenap kemampuan serta potensi yang telah diamanahkanNya itu. Ya, termasuk berlaku asal-asalan dalam mengerjakan sesuatu itu tadi. Astaghfirullah.

Tidak ada jalan keluar lain lagi untuk mengatasi penyakit asal-asalan ini dengan mengoptimalkan segala anugerahNya yang DIA berikan, yang DIA amanahkan, yang DIA pinjamkan kepada kita. Mengerahkan segala potensi serta kemampuan yang kita miliki. Melahirkan semangat-semangat daya juang tinggi dalam hari-hari di kehidupan kita.

Ketika semua perubahan-perubahan yang kita lakukan berlandaskan niat mulia, hanya untukNya. Ketika semua tekad kuat kita untuk membuang jauuh penyakit asal-asalan ini telah mengakar dalam diri. Ketika azzam telah teguh dalam pijakan semangat meraih masa depan yang lebih baik. Ketika keyakinan akan harapan-harapan kita bisa terwujud….



Yang terpenting dan paling utama. Kita lafadzkan Laa haula wa laa quwwata illa billaah….. Tiada daya dalam diri ini untuk selalu istiqamah, tetap teguh dan makin kukuh. Tiada kekuatan untuk menjauhi segala maksiat, salah serta khilaf kecuali dari satu-satunya pemilik Kekuatan yang ada di seluruh jagat raya. Dan setelah melafadzkannya, maka kini kita harus memaksakan diri ini untuk tetap meniti, tetap melangkahkan kaki kita dalam jalan-jalan panjang meretas segala asa, mewujudkan segala mimpi. Walau terantuk, walau tersaruk, walau terhuyung. Walau kadang limbung digalut bingung…… Allahu’alam.
Insya Allah ta,,, makin kuat. Amin!



2 komentar:

  1. Menangislah ta... jika kamu ingin menangis...

    Biar semua segala penyesalanmu dihabiskan...

    Lalu segera bangkit berdiri perbaiki segalanya

    Jalan hidup kita masih panjang...

    Jangan berhenti karena satu sandungan yang membuatmu kian terpuruk dan tertinggal

    Serumit apapun jalan di hadapan

    Yang terpenting adalah tetap melanjutkan perjalananmu

    Perjalanan yang hanya tak sekedar kehidupan dunia ta...

    Perjalanan kita bertemu dengan DIA, yang paling kita impikan, kita citakan....

    Bertemu Allah... di surgaNya

    Insya Allah, amiin!

    BalasHapus
  2. Inspirasi paragraf terakhir....

    Jalan Cinta Para Pejuang_Salim A Fillah

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Blog Lifelong Learner ini
Untuk mempererat tali silaturrahim, silahkan tinggalkan jejakmu disini agar saya pun bisa berkunjung ke blog anda, salam ^^