Bismillahirrahmaanirrahim…..
Menangis dalam diam |
Semuanya akibat kesalahan yang
saya buat sendiri. Ya bener! Terlalu menganggap enteng dan berlaku asal-asalan.
Asal masuk kuliah biar dapet nilai absen, asal ngerjain tugas, asal konsentrasi
mendengar penjelasan dosen di kelas, asal dan asal yang lainnya.
Ya Allah… hamba menyesal
sejadi-jadinya. Sedih. Merasa sangat terpuruk, tertinggal dengan teman yang
lainnya, merasa was-was juga karena bisa tidak mengikuti mata kuliah lanjutan
di semester 4 ini. Karena ada salah satu dosen me warning ke saya dan teman2 jika mata kuliah yang sebelumnya belum
lulus, maka dia tidak meng-allow kami untuk ikut kelas beliau. Astaghfirullah,
semester kemarin aja udah nunggak 2 mata kuliah. Ya ini nambah lagi. Ya Allah,
mau nangiss…
Duh… maaf ya postingan kali ini isinya
mengeluh semuanya. Bukannya mau terus2an berkungkung dengan hal yang negative juga
sebenarnya. Tetapi hanya ingin sekedar meluapkan apa yang ada di hati. Yang
dirasakan. Yang kini disesalkan adanya.
Segala sesal yang tertulis di
atas, kini menjadi bagian masa yang telah terlewati dalam kehidupan seorang Prita
Nurulhuda. Semua telah menjadi masa lalu yang telah mati dan terkubur bersamaan
dengan waktu yang terus menggiring kita semua dalam masa-masa yang lain.
Tiga
masa kehidupan yang ada dalam kehidupan kita adalah masa lalu, masa kini, dan
masa depan. Yang pertama, masa lalu adalah masa yang telah kita lalui, dia
telah mati dan kita pun tak bisa kembali memutar masa yang telah kita lewati,
kita tidak bisa merombak ulang apa-apa yang dahulu kita lakukan dengan
melakukan hal yang sam dengan cara yang lebih baik.
Yang
kedua, masa kini. Ini adalah masa-masa yang terbaik, masa yang sebenar-benarnya
waktu kesempatan kita menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Meninsyafi segala
hal yang terjadi di masa lalu, memperbaiki segala kesalahan yang kita lakukan,
berusaha tidak jatuh kembali dalam lubang yang sama. Masa kini adalah kehidupan
kita yang sesungguhnya. Mengapa? Karena sejatinya, kita tak perlu lagi
merisaukan betapa kelamnya masa lalu yang kita lalui sebelumnya dan yang
terpenting melakukan hal terbaik di masa kini untuk hasil terbaik di masa
depan.
Ya!
Masa yang ketiga dalam kehidupan kita adalah masa depan. Masa depan pun masih
menjadi misteri bagi kehidupan kita. Kita masih mereka-reka bagaimana kehidupan
kita di masa hadapan? Bayang-bayang ketakutan pun akan pasti ada. Padahal jika
kita mau sedikit berfikir lebih mendalam dan menyadari bahwa masa depan masih
mengawang jauh di hadapan. Masih belum pasti terlihat adanya. Masih menjadi
rahasiaNya. Lalu mengapa kita mesti terbebani dengan segala ketakutan-ketakutan
yang mungkin tidak akan pernah terjadi nantinya? Mengapa kita menjadi ragu
dengan kegemilangan di masa hadapan karena terhambat dengan bayang kegagalan
yang belum atau mungkin tidak akan seburuk yang kita fikirkan?
Rasa
takut untuk melangkah karena takut gagal, takut terjatuh lagi, takut kembali
terpuruk, takut tidak kuat, takut dan takut yang lainnya. Semua ketakutan itu ada
untuk mengajari kita. Mendidik kita agar bisa BERANI!!! Menghadapi segala aral
rintang yang ada di hadapan, agar kita terus berharap kepadaNya dalam menyongsong
masa depan yang Insya Allah lebih baik, agar langkah kita makin teguh dalam
jalan-jalan meraih cita kita yang mulia.
Segala
onak duri yang bertebaran dalam jalan panjang kita meretas semua harap kita,
adalah penyemangat kita. Pendorong kita, pengingat kita. Allah tidak akan
menguji kita diluar kemampuan kita. Allah telah menganugerahkan kepada kita
segala potensi, kemampuan untuk berusaha menggapai semua harap yang ingin kita
wujudkan. Yang ada mungkin malah kita yang tidak maksimal menggunakan segenap
kemampuan serta potensi yang telah diamanahkanNya itu. Ya, termasuk berlaku
asal-asalan dalam mengerjakan sesuatu itu tadi. Astaghfirullah.
Tidak
ada jalan keluar lain lagi untuk mengatasi penyakit asal-asalan ini dengan
mengoptimalkan segala anugerahNya yang DIA berikan, yang DIA amanahkan, yang
DIA pinjamkan kepada kita. Mengerahkan segala potensi serta kemampuan yang kita
miliki. Melahirkan semangat-semangat daya juang tinggi dalam hari-hari di
kehidupan kita.
Ketika
semua perubahan-perubahan yang kita lakukan berlandaskan niat mulia, hanya
untukNya. Ketika semua tekad kuat kita untuk membuang jauuh penyakit
asal-asalan ini telah mengakar dalam diri. Ketika azzam telah teguh dalam
pijakan semangat meraih masa depan yang lebih baik. Ketika keyakinan akan
harapan-harapan kita bisa terwujud….
Insya
Allah ta,,, makin kuat. Amin!
Menangislah ta... jika kamu ingin menangis...
BalasHapusBiar semua segala penyesalanmu dihabiskan...
Lalu segera bangkit berdiri perbaiki segalanya
Jalan hidup kita masih panjang...
Jangan berhenti karena satu sandungan yang membuatmu kian terpuruk dan tertinggal
Serumit apapun jalan di hadapan
Yang terpenting adalah tetap melanjutkan perjalananmu
Perjalanan yang hanya tak sekedar kehidupan dunia ta...
Perjalanan kita bertemu dengan DIA, yang paling kita impikan, kita citakan....
Bertemu Allah... di surgaNya
Insya Allah, amiin!
Inspirasi paragraf terakhir....
BalasHapusJalan Cinta Para Pejuang_Salim A Fillah