Bismillahirrahmaanirrahim……
Kepulauan
Raja Ampat, Papua. Telinga ini baru sekilas melihatnya di salah satu iklan
komersial di TV, kemudian seorang dosen juga sedikit tentang eksotiknya pulau
ini. Walaaah… malah semakin bikin saya penasaran dengan Raja Ampat ini.
Kemudian saya mencari semua info serta gambar2nya di search engine google dan
hasilnya adalah….
Subhanallah…Maha Suci Allah yang
menciptakan segala sesuatu dengan indahnya. Jauh banget dengan pantai utara
pulau Jawa ya? Hehe. Ya tau lah saya kan jarang bisa ke pantai, paling jauh
juga nemunya ya itu. Pulau Utara jawa, deket Ancol. Walau kata teman2 juga ada
pulau cantik di Kepulauan Seribu. Tapi ga tau kenapa tertariknya dengan Raja
Ampat ya? Seru aja kali ya. Sekalian melancong ke timur Indonesia. Kan mau jadi
backpacker around the world? Nah, around Indonesia first lah. Oke?? Bismillah,
Insya Allah.
Raja
Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31.000
jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah
sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi
lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat
wisatawan langsung terpikat. Mereka seakan ingin menjelajahi seluruh perairan
di “Kepala Burung” Pulau Papua.
Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang
dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk
yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa
diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia.
Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan
pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan
karang. Luar biasa.
Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan
Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan
Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di
Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal.
Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.
Tau ga sih ternyata salah satu resort yang ada di
Raja Ampat yaitu Papua Diving Resort, pemiliknya orang mana hayoo?? Orang
kewarganegaraan Belanda cooy. Ya cape deh. Malah di kelola oleh “orang lain”.
Nama pemiliknya adalah Maximilian J. Ammer, dia pun mati-matian menyiapkan
fasilitas untuk menarik turis mancanegara dan dia pun salah satu orang yang
menjadi pionir wisata laut di kawasan Raja Ampat ini. Ga main-main juga loh
setiap tahunnya ada sekitar 600 turis yang berkunjung serta menghabiskan waktu
untuk berlibur sekitar 2 pekan! Wuaw…
Penginapannya juga sederhana yang hanya
berdinding serta beratap anyaman kelapa itu
bertarif 75 euro atau sekitar Rp 900.000
semalam. Jika ingin menyelam kita bisa
siap merogoh kocek 30 euro atau sekitar
Rp 360.000 untuk sekali menyelam di satu lokasi.
Ya Allah....birunya hamparan laut luas
yang ada di BumiMu. Mengajakku dan
memanggilku untuk melihat,
merasakannya secara langsung.
Memuji segala ciptaanMu ya Rabb.
Semoga...suatu hari entah kapan hamba
yakin dengan segala izinMu, hamba
bisa ke Raja Ampat....
Bertadabur dengan alam...
Bersyukur, merasakan energi-energi ilahiyah yang ada di alam
ciptaanMu....
ciptaanMu....
Insya Allah, Amiiin.
* Berbagai Sumber, www.pasirpantai.com
Berharap bisa berkunjung kesana bersama mujahidku! Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke Blog Lifelong Learner ini
Untuk mempererat tali silaturrahim, silahkan tinggalkan jejakmu disini agar saya pun bisa berkunjung ke blog anda, salam ^^