Bismillahirrahmaanirrahim…..
“Mah…. Pokoknya aku
mau beli buku ini ya!” Ujar seorang gadis kecil sambil berlari menuju pada
ibunya dengan membawa sebuah buku.
“Ah ade… apa sih?
Kamu sok tahu aja, memangnya kamu ngerti apa isi bukunya?” Jawab sang Ibu sambil
berlalu dan melihat buku di rak2 lainnya
“Iiih… pokoknya aku
mau beli dan baca buku ini!!” Rengek sang anak
Akhirnya ada jawaban
yang melegakan dari seseorang…..
“Iya nak, iya gak
apa-apa kita beli ya. Nanti cerita ke papa ya sayang bukunya cerita tentang
apa. Ok? “ ujar lelaki berkacamata yang ternyata adalah ayah dari gadis kecil
itu.
“Oke pah… nanti aku
certain. Pasti seru ceritanya…” ujar sang gadis kecil
###
Percakapan di atas adalah sebuah
percakapan singkat suatu keluarga kecil yang saya temui di salah satu stand
buku di IBF tahun 2012 ini. Suatu siang saya dipertemukanNya dengan mereka.
Saya yakin ada cerita unik serta hikmah yang bisa kita ambil dari kisah singkat
ini. Insya Allah.
Pertama, tentang respon sang ibu
kepada gadis kecilnya yang meminta sebuah buku. Pantaskah seorang Ibu
menanggapi respon seorang anak yang sedang ingin tahu terhadap sesuatu dengan
sikap seperti itu? Bukannya pula saya
menjudge ibu itu berlaku salah atau
apa pun. Setidaknya saya belajar dari beliau dan sedikit memahami jika saya di
posisikan sebagai ‘gadis kecil’ itu.
Saya berfikir, meski mungkin harus saya telaah lagi dan mencari teorinya
tentang “gold age” seorang anak,
tetapi setidaknya saya melihat ada rasa keingintahuan dari sang anak tentang
hal yang belum diketahuinya. Itu merupakan hal yang sangat baik menurut saya.
Dia belajar untuk mengkritisi suatu masalah yang baru baginya. Maka tugas kita
sebagai orang tuanya, arahkanlah rasa keingintahuannya dengan baik. Hal ini
berguna pula untuk perkembangan dirinya, kecerdasannya dan pemahamannya tentang
hal yang baru.
Kedua, tentang respon sang ayah
yang sangat bijak menanggapi suatu keinginan dari anak gadisnya. Saya fikir,
sang ibu harus mencontoh sang suami. Jangan terlebih dahulu kita mebuat sebuah
pernyataan kepada anak jika dia mengajukan sesuatu yang dia inginkan. Pasti ada
suatu alasan yang sangat mendasar dan yang membuat anak ingin tahu. Dan kedua
hal inilah yang seharusnya kita gali lebih dalam dari diri anak. Inilah proses
perkembangannya.
Dua
pelajaran di atas, mungkin bisa jadi hikmah tersendiri bagi diri saya sendiri.
Saya sedikit menyimpulkan sebuah benang
merah dari sebuah peristiwa yang pernah saya temui. Yang kelak, insya Allah menjadi pelajaran berharga
ketika nanti saya dihadapkan dengan anak saya sendiri. Kelak mereka
mengungkapkan rasa keingintahuannya pada saya. Semoga saya selalu ingat dengan
kisah ini. Insya Allah. Amin.
Dan pada akhirnya, saya selalu
ingat dengan penutup kisah gadis kecil itu dengan rasa keingintahuannya yang
besar, ibunya serta ayahnya. Sebuah ending yang saya miriskan sekali.
Ketika buku-buku yang sudah
dipilih oleh ibu, ayah serta gadis kecil itu hendak dihantarkan ke meja kasir,
sang ibu langsung menyuruh pramuniaga stand buku tersebut untuk meletakkan
kembali buku yang diambil anaknya. Ibu itu terlihat sedang berdialog singkat
dengan sang anak sebelum membatalkan membeli buku pilihan anaknya. Terlihat
sedikit gurat kekecewaan dari anak gadis itu. Tetapi sepertinya ibu tadi
menjanjikan sesuatu yang mungkin sedikit membuat anaknya terhibur.
Ya Allah… miris sekali lihatnya.
Hmm… dan saya pun teringat selalu dengan judul buku yang diambil gadis kecil
itu. Saya yakin ada sesuatu hal yang ingin sanga anak sampaikan melalui buku
itu. Dan judul buku itu ternyata adalah… “MASA
DEPAN ANAK”
Wallahu’alam
hissawab….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke Blog Lifelong Learner ini
Untuk mempererat tali silaturrahim, silahkan tinggalkan jejakmu disini agar saya pun bisa berkunjung ke blog anda, salam ^^